Ratusan Orang Hadiri Pemakaman Keluarga Muslim Korban Terorisme di Kanada

Minggu, 13 Juni 2021 - 09:41 WIB
loading...
Ratusan Orang Hadiri Pemakaman Keluarga Muslim Korban Terorisme di Kanada
Ratusan orang menghadiri pemakaman keluarga Muslim yang tewas ditabrak seorang pria pada pekan lalu. Foto/REUTERS
A A A
OTTAWA - Ratusan orang menghadiri pemakaman keluarga Muslim yang tewas ditabrak seorang pria pada pekan lalu. Pemerintah Kanada menyebut aksi pria tersebut sebagai aksi terorisme.

Keempat korban, yang mencakup tiga generasi, tewas ketika Nathaniel Veltman (20), menabrak mereka di dekat rumah mereka di London, Ontario. Seorang anggota keluarga lainnya, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, sedang dalam pemulihan dari luka-lukanya di rumah sakit.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan teroris" dan bersumpah untuk menekan kelompok sayap kanan dan kebencian online.

Polisi mengatakan, serangan itu direncanakan dan menyebut keluarga itu menjadi sasaran karena keyakinan mereka.

Upacara selama satu jam dimulai setelah empat peti mati yang dibungkus dengan bendera Kanada dibawa ke dalam kompleks Islamic Center of Southwest Ontario, dan diakhiri dengan doa dan belasungkawa yang disampaikan oleh para pemimpin agama dan masyarakat.

"Fakta bahwa peti mati mereka terbungkus dalam bendera Kanada yang indah adalah kesaksian yang tepat dari fakta bahwa seluruh bangsa Kanada mendukung mereka,” kata Komisaris Tinggi untuk Pakistan untuk Kanada, Raza Bashir Tarar, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (13/6/2021).

Keluarga itu pindah ke Kanada dari Pakistan sekitar 14 tahun yang lalu.

Serangan itu memicu kemarahan di seluruh Kanada, dengan politisi dari semua pihak mengutuk kejahatan itu, mendorong seruan yang berkembang untuk mengambil tindakan untuk mengekang kejahatan rasial dan Islamofobia. Kota London, 200 km) barat daya Toronto, telah menyaksikan curahan dukungan setelah serangan itu.

Veltman, yang kembali ke pengadilan awal pekan depan, menghadapi empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu percobaan pembunuhan.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1953 seconds (0.1#10.140)