Jual Film Korsel, Pria Korut Dieksekusi Tembak di Depan Keluarganya
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Regu tembak rezim Kim Jong-un mengeksekusi mati seorang pria Korea Utara (Korut) di depan 500 orang, termasuk keluarganya sendiri. Pria itu dieksekusi atas tuduhan menjual CD film Korea Selatan (Korsel) dan USB musik secara ilegal.
Sumber di Korea Utara mengatakan kepada Daily NK bahwa pria dengan marga Lee dieksekusi pada Kamis pekan lalu.
Pihak berwenang mencap Lee sebagai "elemen anti-sosialis" karena memperdagangkan video yang mencakup drama dan film dari Korea Selatan.
Keluarganya dipaksa berdiri di barisan depan kerumunan 500 orang untuk melihat eksekusi di Wonsan, provinsi Gangwon—40 hari setelah dia ditangkap.
Lee, adalah seorang kepala insinyur di Komisi Manajemen Pertanian Wonsan dan dia ditangkap oleh putri dari pemimpin “unit rakyat” saat diam-diam menjual CD dan USB dengan konten film dan musik Korea Selatan.
"Ini adalah eksekusi pertama di Provinsi Gangwon karena tindakan anti-sosialis di bawah undang-undang pemikiran anti-reaksioner," tulis Daily NK menutip laporan pemerintah Korea Utara.
Lee ditembak sebanyak 12 kali dan kemudian jasadnya dibawa pergi dalam karung jerami.
“Di masa lalu, [orang-orang seperti Lee] dikirim ke kamp kerja paksa atau pendidikan ulang. Merupakan kesalahan besar untuk percaya bahwa Anda akan menerima hukuman ringan. Perilaku reaksioner seperti itu membantu orang-orang yang berusaha menghancurkan sosialisme kita," lanjut laporan pemerintah.
"Reaksioner seharusnya tidak dibiarkan hidup tanpa rasa takut dalam masyarakat kita," imbuh laporan tersebut, yang dilansir The Mirror, Jumat (28/5/2021).
Sumber di Korea Utara mengatakan kepada Daily NK bahwa pria dengan marga Lee dieksekusi pada Kamis pekan lalu.
Pihak berwenang mencap Lee sebagai "elemen anti-sosialis" karena memperdagangkan video yang mencakup drama dan film dari Korea Selatan.
Keluarganya dipaksa berdiri di barisan depan kerumunan 500 orang untuk melihat eksekusi di Wonsan, provinsi Gangwon—40 hari setelah dia ditangkap.
Lee, adalah seorang kepala insinyur di Komisi Manajemen Pertanian Wonsan dan dia ditangkap oleh putri dari pemimpin “unit rakyat” saat diam-diam menjual CD dan USB dengan konten film dan musik Korea Selatan.
"Ini adalah eksekusi pertama di Provinsi Gangwon karena tindakan anti-sosialis di bawah undang-undang pemikiran anti-reaksioner," tulis Daily NK menutip laporan pemerintah Korea Utara.
Lee ditembak sebanyak 12 kali dan kemudian jasadnya dibawa pergi dalam karung jerami.
“Di masa lalu, [orang-orang seperti Lee] dikirim ke kamp kerja paksa atau pendidikan ulang. Merupakan kesalahan besar untuk percaya bahwa Anda akan menerima hukuman ringan. Perilaku reaksioner seperti itu membantu orang-orang yang berusaha menghancurkan sosialisme kita," lanjut laporan pemerintah.
"Reaksioner seharusnya tidak dibiarkan hidup tanpa rasa takut dalam masyarakat kita," imbuh laporan tersebut, yang dilansir The Mirror, Jumat (28/5/2021).