Rusia Luncurkan Produksi Massal Robot Perang yang Bisa Bertempur Sendiri
loading...
A
A
A
Pada musim panas 2020, T-14 Armata menjalani tes di mana AI-nya berhasil mendeteksi berbagai target di medan yang sulit saat beroperasi tanpa awak.
Sedangkan persenjataan maritim Rusia akan diperkuat dengan drone Poseidon—drone selam mini berkemampuan nuklir robotik besar dengan reaktor nuklir miniatur yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Militer mengumumkan tes pertama drone bawah air itu pada 2019.
Pengungkapan Poseidon mendorong seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk menyuarakan keprihatinannya tentang kemampuannya yang potensial untuk melepaskan "tsunami radioaktif" di pantai Amerika.
Robot bukan satu-satunya teknologi mutakhir yang digunakan militer Rusia. Menurut Shoigu, Moskow juga berencana mengembangkan persenjataan laser. "Itu hanya fiksi sekitar 20 tahun yang lalu," katanya yang menjelaskan bahwa saat itu senjata laser adalah bahan fiksi ilmiah. "Sekarang, ini nyata," ujarnya.
Sedangkan persenjataan maritim Rusia akan diperkuat dengan drone Poseidon—drone selam mini berkemampuan nuklir robotik besar dengan reaktor nuklir miniatur yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Militer mengumumkan tes pertama drone bawah air itu pada 2019.
Pengungkapan Poseidon mendorong seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk menyuarakan keprihatinannya tentang kemampuannya yang potensial untuk melepaskan "tsunami radioaktif" di pantai Amerika.
Robot bukan satu-satunya teknologi mutakhir yang digunakan militer Rusia. Menurut Shoigu, Moskow juga berencana mengembangkan persenjataan laser. "Itu hanya fiksi sekitar 20 tahun yang lalu," katanya yang menjelaskan bahwa saat itu senjata laser adalah bahan fiksi ilmiah. "Sekarang, ini nyata," ujarnya.
(min)