Berharap Banyak Warga Palestina yang Tewas Saat Siaran Langsung, Reporter Israel Dipecat
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Seorang reporter berita Israel telah dipecat setelah mengungkapkan penyesalannya bahwa roket yang diluncurkan dari Lebanon tidak membunuh lebih banyak orang saat mendarat di sebuah kota Palestina di Israel utara.
"Sayang sekali, tidak membunuh banyak orang di sana", kata kepala koresponden militer Channel 20 dan komentator militer, Kobi Finkler, merujuk pada roket yang mendarat di lapangan sepak bola di kota Shefa Amr dekat Haifa seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (21/5/2021).
Finkler kemudian mencoba mengklarifikasi komentarnya, mengatakan bahwa dia telah salah bicara.
"Setelah 10 hari pelaporan, saya melihat orang Arab bertepuk tangan atas peluncuran roket dari Lebanon, dan kemudian saya salah bicara. Alih-alih (maksud saya) mengatakan rudal itu bisa mengakibatkan banyak korban," jelas reporter yang dikenal pro-Netanyahu itu.
Meskipun jaringan televisi pada awalnya menerima klarifikasi dan permintaan maafnya, namun kemudian memutuskan untuk memecatnya.
Anggota Knesset, parlemen Israel, warga Palestina-Israel Ahmad Tibi mengutuk pernyataan Finkler. Ia berbalik bertanya apa yang akan terjadi jika seorang warga Palestina yang bekerja di media Israel mengatakan hal yang sama tentang orang Yahudi.
Beberapa anggota parlemen Israel juga mengecam Channel 20 atas laporan itu, termasuk politisi sayap kiri MK Mossi Raz, yang menuntut Finkler dipecat dari posisinya.
Walikota Shefa Amr juga meminta saluran tersebut untuk merilis pernyataan resmi yang meminta maaf atas komentar Finkler.
Seperti diketahui beberapa roket ditembakkan dari Lebanon selatan pada Rabu lalu menuju Israel, menyusul insiden serupa selama seminggu terakhir. Sebagian besar roket mendarat di daerah terbuka, di laut atau berhasil dicegat, menurut tentara Israel.
"Sayang sekali, tidak membunuh banyak orang di sana", kata kepala koresponden militer Channel 20 dan komentator militer, Kobi Finkler, merujuk pada roket yang mendarat di lapangan sepak bola di kota Shefa Amr dekat Haifa seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (21/5/2021).
Finkler kemudian mencoba mengklarifikasi komentarnya, mengatakan bahwa dia telah salah bicara.
"Setelah 10 hari pelaporan, saya melihat orang Arab bertepuk tangan atas peluncuran roket dari Lebanon, dan kemudian saya salah bicara. Alih-alih (maksud saya) mengatakan rudal itu bisa mengakibatkan banyak korban," jelas reporter yang dikenal pro-Netanyahu itu.
Meskipun jaringan televisi pada awalnya menerima klarifikasi dan permintaan maafnya, namun kemudian memutuskan untuk memecatnya.
Anggota Knesset, parlemen Israel, warga Palestina-Israel Ahmad Tibi mengutuk pernyataan Finkler. Ia berbalik bertanya apa yang akan terjadi jika seorang warga Palestina yang bekerja di media Israel mengatakan hal yang sama tentang orang Yahudi.
Beberapa anggota parlemen Israel juga mengecam Channel 20 atas laporan itu, termasuk politisi sayap kiri MK Mossi Raz, yang menuntut Finkler dipecat dari posisinya.
Walikota Shefa Amr juga meminta saluran tersebut untuk merilis pernyataan resmi yang meminta maaf atas komentar Finkler.
Seperti diketahui beberapa roket ditembakkan dari Lebanon selatan pada Rabu lalu menuju Israel, menyusul insiden serupa selama seminggu terakhir. Sebagian besar roket mendarat di daerah terbuka, di laut atau berhasil dicegat, menurut tentara Israel.