Lima Kapal Tanker Bawa Minyak Iran untuk Venezuela, Dekati Karibia
loading...
A
A
A
TEHERAN - Lima kapal tanker yang membawa minyak Iran untuk Venezuela mendekati Karibia. Kapal pertama diperkirakan tiba di perairan negara Amerika Selatan itu pada Minggu (24/5).
Data ini berdasarkan website pelacakan kapal, Refinitiv. Iran menyuplai sekitar 1,53 juta barel bensin dan alkilat untuk Venezuela, menurut sumber pemerintah dan kalkulasi oleh TankerTrackers.com.
Pengiriman itu mengakibatkan konflik diplomatik antara Iran, Venezuela dan Amerika Serikat (AS) saat kedua negara mendapat sanksi AS.
Washington mempertimbangkan berbagai langkah untuk merespon pengiriman minyak itu. “AS yakin pengiriman minyak itu dibayar dengan emas,” ungkap pejabat AS.
Kementerian Pertahanan Venezuela menyatakan militer akan mengawal kapal tanker itu saat mencapai zona ekonomi eksklusif (ZEE).
Kapal tanker berbendera Iran, Fortune, yang pertama dari armada kapal itu mendekati Laut Karibia pada Jumat (22/5). Kapal itu bernavigasi dengan sinyal satelit saat melintasi Terusan Suez pada awal Mei.
“Empat kapal lainnya mengikuti rute yang sama malintasi Samudera Atlantik,” papar data Eikon.
Venezuela sangat membutuhkan bahan bakar minyak untuk mengisi 1.800 stasiun pengisian bahan bakar yang sebagian tutup selama beberapa pekan karena kurang pasokan dari pengilangan PDVSA. (Baca Juga: Pesawat Pakistan Jatuh, Kemlu: Untuk Sementara Tidak Ada Korban WNI)
Saat ini PDVSA hingga Maret beroperasi sekitar 10% dari kapasitasnya 1,3 juta barel per hari (bpd).
Venezuela mengonsumsi 170.000 bpd bensin sebelum langkah lockdown terkait virus corona. Penjualan bahan bakar di stasiun pengisian berkurang menjadi 40.000 bpd akibat penjatahan. (Baca Juga: China Berlakukan UU Keamanan, Pompeo: Lonceng Kematian Otonomi Hong Kong)
Lihat Juga: 3 Negara yang Kelabakan dengan Keruntuhan Rezim Assad di Suriah, Nomor 2 Pemilik Senjata Nuklir
Data ini berdasarkan website pelacakan kapal, Refinitiv. Iran menyuplai sekitar 1,53 juta barel bensin dan alkilat untuk Venezuela, menurut sumber pemerintah dan kalkulasi oleh TankerTrackers.com.
Pengiriman itu mengakibatkan konflik diplomatik antara Iran, Venezuela dan Amerika Serikat (AS) saat kedua negara mendapat sanksi AS.
Washington mempertimbangkan berbagai langkah untuk merespon pengiriman minyak itu. “AS yakin pengiriman minyak itu dibayar dengan emas,” ungkap pejabat AS.
Kementerian Pertahanan Venezuela menyatakan militer akan mengawal kapal tanker itu saat mencapai zona ekonomi eksklusif (ZEE).
Kapal tanker berbendera Iran, Fortune, yang pertama dari armada kapal itu mendekati Laut Karibia pada Jumat (22/5). Kapal itu bernavigasi dengan sinyal satelit saat melintasi Terusan Suez pada awal Mei.
“Empat kapal lainnya mengikuti rute yang sama malintasi Samudera Atlantik,” papar data Eikon.
Venezuela sangat membutuhkan bahan bakar minyak untuk mengisi 1.800 stasiun pengisian bahan bakar yang sebagian tutup selama beberapa pekan karena kurang pasokan dari pengilangan PDVSA. (Baca Juga: Pesawat Pakistan Jatuh, Kemlu: Untuk Sementara Tidak Ada Korban WNI)
Saat ini PDVSA hingga Maret beroperasi sekitar 10% dari kapasitasnya 1,3 juta barel per hari (bpd).
Venezuela mengonsumsi 170.000 bpd bensin sebelum langkah lockdown terkait virus corona. Penjualan bahan bakar di stasiun pengisian berkurang menjadi 40.000 bpd akibat penjatahan. (Baca Juga: China Berlakukan UU Keamanan, Pompeo: Lonceng Kematian Otonomi Hong Kong)
Lihat Juga: 3 Negara yang Kelabakan dengan Keruntuhan Rezim Assad di Suriah, Nomor 2 Pemilik Senjata Nuklir
(sya)