Malaysia-RI Desak DK PBB Campur Tangan Hentikan Serangan Israel terhadap Gaza
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Malaysia dan Indonesia meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk campur tangan dan menghentikan serangan Israel di Gaza. Sejauh ini, DK PBB gagal membuat langkah apapun terkait dengan serangan Israel, karena adanya veto dari Amerika Serikat (AS).
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa dalam percakapan telepon dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, disepakati bahwa "tindakan tercela" Israel harus segera dihentikan.
"Kami memiliki pandangan yang sama bahwa masyarakat internasional, terutama DK PBB, harus bertindak cepat untuk menghentikan segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh Israel dan menyelamatkan nyawa warga Palestina," kata Muhyiddin.
"Hingga saat ini, DK PBB belum mengeluarkan pernyataan apapun tentang situasi terkini di Palestina karena adanya tentangan dari AS," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (16/5/2021).
Malaysia dan Indonesia diketahui telah lama menjadi pendukung setia perjuangan Palestina, mendorong solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967.
DK PBB sendiri diketahui akan melakukan pertemuan terbuka pada Minggu siang waktu New York, atau Senin (17/5/2021) waktu Indonesia barat.
Menurut keterangan pejabat kesehatan Palestina, serangan udara dan artileri Israel di Gaza sejak awal pekan lalu telah menewaskan 145 orang termasuk 41 anak-anak, dan melukai 1.100 lainnya.
Selain itu, serangan udara Israel juga menghancurkan gedung 13 lantai Gaza yang menjadi kantor media-media internasional, seperti Al Jazeera dan Associated Press.
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa dalam percakapan telepon dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, disepakati bahwa "tindakan tercela" Israel harus segera dihentikan.
"Kami memiliki pandangan yang sama bahwa masyarakat internasional, terutama DK PBB, harus bertindak cepat untuk menghentikan segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh Israel dan menyelamatkan nyawa warga Palestina," kata Muhyiddin.
"Hingga saat ini, DK PBB belum mengeluarkan pernyataan apapun tentang situasi terkini di Palestina karena adanya tentangan dari AS," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (16/5/2021).
Malaysia dan Indonesia diketahui telah lama menjadi pendukung setia perjuangan Palestina, mendorong solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967.
DK PBB sendiri diketahui akan melakukan pertemuan terbuka pada Minggu siang waktu New York, atau Senin (17/5/2021) waktu Indonesia barat.
Menurut keterangan pejabat kesehatan Palestina, serangan udara dan artileri Israel di Gaza sejak awal pekan lalu telah menewaskan 145 orang termasuk 41 anak-anak, dan melukai 1.100 lainnya.
Selain itu, serangan udara Israel juga menghancurkan gedung 13 lantai Gaza yang menjadi kantor media-media internasional, seperti Al Jazeera dan Associated Press.
(esn)