Blinken Sebut AS Coba Tingkatkan Bantuan Keamanan ke Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Antony Blinken mengatakan bahwa AS secara aktif berupaya meningkatkan bantuan keamanan ke Ukraina . Pernyataan ini datang di tengah masih tingginya ketegangan antara Ukraina dan Rusia.
Berbicara pasca melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, Blinken juga mengatakan bahwa Rusia masih meninggalkan sejumlah besar pasukan dan peralatan di dekat perbatasan Ukraina, meskipun mengumumkan penarikan bulan lalu.
"Dalam hal ancaman, itu tetap ada. Rusia telah menarik kembali beberapa pasukan tetapi pasukan signifikan tetap berada di perbatasan Ukraina," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.
"Rusia memiliki kapasitas dalam waktu yang cukup singkat untuk mengambil tindakan agresif jika memang diinginkan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (6/5/2021).
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, AS tidak akan berperang untuk Ukraina di Donbas. Mereka, yang berpikir sebaliknya, ucap Lavrov, tidak berharga. Baca juga: Kejahatan Rasial di AS: Wanita Asia Kepalanya Dihantam Palu di New York
"Tidak ada gunanya mengandalkan bantuan militer AS. Ini selalu diketahui semua orang. Jika ada yang berilusi bahwa bantuan seperti itu akan datang, penasihat semacam itu tidak berguna dalam pemerintahan manapun, termasuk pemerintah Zelensky," kata Lavrov.
Dia menuturkan bahwa tanggung jawab utama untuk penyelesaian Ukraina saat ini terletak pada Barat, karena memiliki "pengaruh nyata" pada kepemimpinan Ukraina dan dapat membuatnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan Perjanjian Minsk.
Berbicara pasca melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, Blinken juga mengatakan bahwa Rusia masih meninggalkan sejumlah besar pasukan dan peralatan di dekat perbatasan Ukraina, meskipun mengumumkan penarikan bulan lalu.
"Dalam hal ancaman, itu tetap ada. Rusia telah menarik kembali beberapa pasukan tetapi pasukan signifikan tetap berada di perbatasan Ukraina," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.
"Rusia memiliki kapasitas dalam waktu yang cukup singkat untuk mengambil tindakan agresif jika memang diinginkan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (6/5/2021).
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, AS tidak akan berperang untuk Ukraina di Donbas. Mereka, yang berpikir sebaliknya, ucap Lavrov, tidak berharga. Baca juga: Kejahatan Rasial di AS: Wanita Asia Kepalanya Dihantam Palu di New York
"Tidak ada gunanya mengandalkan bantuan militer AS. Ini selalu diketahui semua orang. Jika ada yang berilusi bahwa bantuan seperti itu akan datang, penasihat semacam itu tidak berguna dalam pemerintahan manapun, termasuk pemerintah Zelensky," kata Lavrov.
Dia menuturkan bahwa tanggung jawab utama untuk penyelesaian Ukraina saat ini terletak pada Barat, karena memiliki "pengaruh nyata" pada kepemimpinan Ukraina dan dapat membuatnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan Perjanjian Minsk.
(esn)