Rusia: AS Tidak akan Berperang untuk Ukraina di Donbas
loading...
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, Amerika Serikat (AS) tidak akan berperang untuk Ukraina di Donbas. Mereka, yang berpikir sebaliknya, ucap Lavrov, tidak berharga.
"Tidak ada gunanya mengandalkan bantuan militer AS. Ini selalu diketahui semua orang. Jika ada yang berilusi bahwa bantuan seperti itu akan datang, penasihat semacam itu tidak berguna dalam pemerintahan manapun, termasuk pemerintah (Presiden Ukraina, Volodymyr) Zelensky," kata Lavrov.
Dia menuturkan bahwa tanggung jawab utama untuk penyelesaian Ukraina saat ini terletak pada Barat, karena memiliki "pengaruh nyata" pada kepemimpinan Ukraina dan dapat membuatnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan Perjanjian Minsk. Baca juga: Bocah Jatuh dari Lantai Tiga Saat Naik Eskalator di Pusat Perbelanjaan
"Tanggung jawab utama terletak pada Barat, karena hanya Barat yang dapat membuat Zelensky melakukan apa yang ditandatangani pendahulunya," ucapnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (6/5/2021).
"Dan, apa yang ditandatangani Zelensky juga, ketika pada Desember 2019 di Paris dia mengkonfirmasi bersama dengan Presiden Rusia, Prancis, dan Kanselir Jerman bahwa di sana tidak ada alternatif untuk Perjanjian Minsk," sambungnya.
Lavrov mengatakan para pemimpin Jerman, Prancis, Rusia, dan Ukraina telah mengerjakan Perjanjian Minsk selama lebih dari 17 jam berturut-turut, dan bahwa semua langkah dan urutannya diverifikasi secara menyeluruh dan upaya untuk mengubah urutan atau langkah itu sendiri tidak akan mengarah ke mana pun.
Diplomat senior Rusia melanjutkan dengan mengatakan Moskow sedang mempersiapkan daftar negara yang tidak bersahabat dan akan segera menerbitkannya.
Dia berjanji bahwa memasukkan sebuah negara ke dalam daftar akan menjadi jelas dan bahwa daftar tersebut akan direvisi tergantung pada bagaimana hubungan dengan negara terkait berkembang di masa depan.
Lihat Juga: Tak Berdaya Melawan Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia, Ukraina dan NATO Akan Rapat Darurat
"Tidak ada gunanya mengandalkan bantuan militer AS. Ini selalu diketahui semua orang. Jika ada yang berilusi bahwa bantuan seperti itu akan datang, penasihat semacam itu tidak berguna dalam pemerintahan manapun, termasuk pemerintah (Presiden Ukraina, Volodymyr) Zelensky," kata Lavrov.
Dia menuturkan bahwa tanggung jawab utama untuk penyelesaian Ukraina saat ini terletak pada Barat, karena memiliki "pengaruh nyata" pada kepemimpinan Ukraina dan dapat membuatnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan Perjanjian Minsk. Baca juga: Bocah Jatuh dari Lantai Tiga Saat Naik Eskalator di Pusat Perbelanjaan
"Tanggung jawab utama terletak pada Barat, karena hanya Barat yang dapat membuat Zelensky melakukan apa yang ditandatangani pendahulunya," ucapnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (6/5/2021).
"Dan, apa yang ditandatangani Zelensky juga, ketika pada Desember 2019 di Paris dia mengkonfirmasi bersama dengan Presiden Rusia, Prancis, dan Kanselir Jerman bahwa di sana tidak ada alternatif untuk Perjanjian Minsk," sambungnya.
Lavrov mengatakan para pemimpin Jerman, Prancis, Rusia, dan Ukraina telah mengerjakan Perjanjian Minsk selama lebih dari 17 jam berturut-turut, dan bahwa semua langkah dan urutannya diverifikasi secara menyeluruh dan upaya untuk mengubah urutan atau langkah itu sendiri tidak akan mengarah ke mana pun.
Diplomat senior Rusia melanjutkan dengan mengatakan Moskow sedang mempersiapkan daftar negara yang tidak bersahabat dan akan segera menerbitkannya.
Dia berjanji bahwa memasukkan sebuah negara ke dalam daftar akan menjadi jelas dan bahwa daftar tersebut akan direvisi tergantung pada bagaimana hubungan dengan negara terkait berkembang di masa depan.
Lihat Juga: Tak Berdaya Melawan Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia, Ukraina dan NATO Akan Rapat Darurat
(esn)