Soal Uighur, China Peringatkan Australia Jangan Kolusi dengan Teroris

Sabtu, 01 Mei 2021 - 12:02 WIB
loading...
Soal Uighur, China Peringatkan...
Gerbang kompleks pusat pendidikan keterampilan di Dabancheng, Xinjiang, China. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Pemerintah China memperingatkan pemerintah Australia bahwa mereka akan "terbakar" jika terus berkolusi dengan teroris. Peringatan itu disampaikan setelah Beijing menuduh para politisi Canberra terus mendukung para aktivis minoritas Muslim Uighur .

Komentar tersebut adalah serangan terbaru dalam perang kata-kata soal krisis di wilayah Xinjiang tersebut, di mana kelompok hak asasi manusia memperingatkan minoritas Muslim Uighur menghadapi pelanggaran yang mengerikan.



Media China menyoroti sebuah artikel yang diterbitkan oleh kelompok politik pinggiran Australian Citizens Party (ACP), mengkritik dukungan politisi lokal untuk East Turkistan Australian Association (ETAA), sebuah kelompok advokasi Uighur.

Artikel tersebut mengeklaim ETAA mendukung kelompok teror di Xinjiang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan ini menunjukkan aktivis Uighur diberi "izin masuk" di Australia karena mereka mengkritik China.

"Ini mengungkap sifat separatis, teroris dan ekstremis (dari) organisasi kemerdekaan Xinjiang di Australia dan kolusi tercela dari politisi Australia anti-China dengan organisasi teroris untuk keuntungan egois," katanya.

"Karena beberapa media Barat dibanjiri dengan kebohongan dan fitnah yang menargetkan Xinjiang, suara-suara yang objektif dan rasional menunjukkan bahwa keadilan pada akhirnya akan menang," ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (1/5/2021).

Artikel tersebut menyebut asisten Menteri Pertahanan Andrew Hastie dan Senator independen Rex Patrick mendukung ETAA.

Senator Patrick mengatakan "secara khusus" media China telah mengutip informasi yang salah dari ACP.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1605 seconds (0.1#10.140)