Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman, Ini yang Perlu Diketahui

Minggu, 25 April 2021 - 09:28 WIB
loading...
Genosida Armenia oleh...
Pembantaian orang-orang Armenia oleh Kesultanan Ottoman. Foto/Independent
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara resmi mengakui pembantaian orang-orang Armenia pada Perang Dunia I oleh Kesultanan Ottoman sebagai genosida. Biden menjadi presiden AS pertama yang melakukan hal itu, mempertaruhkan potensi perpecahan dengan Turki tetapi menandakan komitmennya terhadap hak asasi manusia global.

Lantas apa yang kita ketahui tentang genosida Armenia ?

Dikutip dari CNN, Minggu (25/4/2021), kampanye kekejaman yang diakui oleh Biden dimulai pada malam tanggal 23 dan 24 April 1915. Ketika itu pihak berwenang di Konstatinopel, Ibu Kota Ottoman, mengumpulkan sekitar 250 intelektual dan pemimpin komunitas Armenia. Banyak dari mereka dideportasi dan dibunuh.

Peristiwa itu dilatarbelakangi oleh kekhawatiran Turki Ottoman, yang memasuki Perang Dunia I di pihak Jerman dan kekaisaran Austro-Hongaria, khawatir bahwa orang-orang Armenia akan menawarkan bantuan masa perang ke Rusia. Rusia telah lama mendambakan kendali atas Konstatinopel (sekarang Istanbul), yang mengontrol akses ke Laut Hitam, dan karena itu akses ke satu-satunya pelabuhan laut sepanjang tahun di Rusia.

Banyak sejarawan setuju bahwa sekitar 2 juta orang Armenia tinggal di Kekaisaran Ottoman pada saat pembunuhan dimulai. Namun, korban pembunuhan massal juga termasuk beberapa dari 1,8 juta orang Armenia yang tinggal di Kaukasus di bawah pemerintahan Rusia, beberapa di antaranya dibantai oleh pasukan Ottoman pada tahun 1918 saat mereka berbaris melalui Armenia Timur dan Azerbaijan.

Baca juga: Biden Akan Jadi Presiden AS Pertama yang Akui Genosida Armenia

Jumlah orang Armenia yang terbunuh dalam peristiwa ini menjadi topik perdebatan utama. Perkiraan berkisar dari 300.000 hingga 2 juta kematian antara tahun 1914 dan 1923, dengan tidak semua korban di Kekaisaran Ottoman. Tetapi sebagian besar perkiraan - termasuk satu dari 800.000 antara 1915 dan 1918, dibuat oleh otoritas Ottoman sendiri - jatuh antara 600.000 dan 1,5 juta.

Pemerintah di Turki menyebutkan jumlah orang Armenia yang tewas sebanyak 300.000 orang.

Entah karena pembunuhan atau deportasi paksa, jumlah orang Armenia yang tinggal di Turki turun dari 2 juta pada tahun 1914 menjadi di bawah 400.000 pada tahun 1922.

Meski jumlah korban tewas masih diperdebatkan, ada sejumlah foto dari era itu yang mendokumentasikan pembunuhan massal. Beberapa menunjukkan tentara Ottoman berpose dengan kepala terpenggal, yang lain mereka berdiri di tengah tengkorak di tanah.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Bill Gates Berencana...
Bill Gates Berencana Sumbangkan Separuh Harta Kekayaanya
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Kementerian PU Harap...
Kementerian PU Harap Arsitek Dukung Mitigasi Perubahan Iklim
Bantu Pedagang Kecil,...
Bantu Pedagang Kecil, Legislator Partai Perindo Jhony Kareth Bertekad Majukan UMKM Kota Sorong
Apple Kembangkan Chip...
Apple Kembangkan Chip untuk Kacamata Pintar
Berita Terkini
Pagar Baru Israel Ubah...
Pagar Baru Israel Ubah Kota Palestina Jadi Penjara Terbuka
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Infografis
Manfaat Susu untuk Sendi...
Manfaat Susu untuk Sendi dan Tulang yang Sering Diabaikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved