Inggris Desak Rusia Segera Beri Akses Kesehatan pada Navalny

Senin, 19 April 2021 - 15:38 WIB
loading...
Inggris Desak Rusia...
Inggris mendesak Rusia untuk memberi pemimpin oposisi Alexei Navalny, yang melakukan mogok makan di penjara, akses segera ke perawatan medis independen. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Inggris mendesak Rusia untuk memberi pemimpin oposisi Alexei Navalny, yang melakukan mogok makan dipenjara, akses segera ke perawatan medis independen. Desakan ini datang setelah tim dokter pribadi Navalny menyebut kritikus Kremlin itu dalam kondisi yang sangat buruk.

“Inggris sangat prihatin dengan laporan tentang perlakuan yang tidak dapat diterima dari Alexei Navalny dan terus memburuknya kesehatannya," kata Kementerian Luar Negeri Inggris.

"Navalny harus segera diberi akses ke perawatan medis independen. Kami mengulangi seruan kami agar dia segera dibebaskan dari pemenjaraannya yang bermotif politik," sambungnya, seperti dilasir Al Arabiya pada Senin (19/4/2021).

Sebelumnya, Dokter pribadi Navalny, Anastasia Vasilyeva dan tiga dokter lainnya, termasuk ahli jantung Yaroslav Ashikhmin mengatakan, pasiennya berisiko terkenaserangan jantung"kapan saja" karena kesehatannya memburuk dengan cepat.

“Pasien kami bisa meninggal kapan saja,” kata Ashikhmin, menunjuk ke tingkat potasium yang tinggi dan mengatakan Navalny harus dipindahkan ke perawatan intensif.

"Aritmia yang fatal bisa berkembang setiap saat," sambungnya dalam sebuah pernyataan di laman Facebooknya.

Memiliki kadar kalium darah lebih tinggi dari 6,0 mmol (milimol) per liter biasanya memerlukan perawatan segera. Sedangkan menurut Vasilyeva, kadar kalium dari Navalny berada di 7.1.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Kondisi Genetik Langka,...
Kondisi Genetik Langka, Gadis Ini Tak Merasakan Sakit Bahkan usai Ditabrak Mobil
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Putin: Tentara Bayaran...
Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!
4 Negara Anggota NATO...
4 Negara Anggota NATO yang Berdekatan dengan Rusia, Nomor 3 Paling Rawan Diinvasi
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
22 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Militer Rusia, Iran,...
Militer Rusia, Iran, dan China Jauh Tinggalkan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved