Buntut Kisruh Kapas Xinjiang, Stasiun TV China Sensor Logo Produk Barat

Rabu, 07 April 2021 - 16:23 WIB
loading...
Buntut Kisruh Kapas...
Stasiun televisi China menyensor logo produk Barat sebagai bentuk dukungan terkait kisruh kapas Xinjiang. Foto/BBC
A A A
BEIJING - Stasiun televisi China mensensor logo merek produk Barat dalam program acaranya. Itu dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk kampanye kapas Xinjiang .

Langkah tersebut menyebabkan sejumlah siaran program acara tertunda karena editor pasca produksi menyensor segalanya mulai dari kaus hingga sepatu.

Episode variety show populer seperti Sisters Who Make Waves sekarang memiliki penyanyi dan aktor yang terlihat seperti melayang di atas awan, berkat sepatu mereka yang "kabur."

Sensor besar-besaran terjadi pada reality show Chuang 2021, karena kontestan telah mengenakan pakaian bermerek dengan logo Barat dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Tapi salah satu program yang lebih menantang untuk disensor mungkin adalah kontes reality TV Youth With You, mengingat banyaknya kontestan.

Perusahaan produksi di balik acara tersebut, iQiyi, telah mengeluarkan pemberitahuan pada 25 Maret yang mengatakan bahwa episode yang akan datang harus ditunda, meskipun perusahaan itu tidak memberikan alasannya.

Namun, dua hari kemudian, pemirsa segera melihat bahwa logo merek Barat telah diburamkan pada kaos lebih dari 50 orang kontestan.

Terlepas dari semua lelucon di media sosial, banyak pengguna juga mengaku bahwa mereka "merasa kasihan" kepada pekerja pasca produksi.

"Mereka bekerja sangat keras. Saya rasa mereka tidak bisa tidur hari ini," kata salah satu pengguna Weibo, platform microblogging mirip Twitter seperti dikutip dari BBC, Rabu (7/4/2021).

Perselisihan ini meletus setelah AS dan pemerintah Barat lainnya meningkatkan tekanan pada China atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah barat laut Xinjiang.

Kampanye kapas Xinjiang dimulai bulan lalu ketika outlet media pemerintah China dan netizen menyerang H&M atas pernyataan yang dibuat tahun lalu, dan segera diperluas untuk memasukkan banyak merek lain.



Beberapa toko online perusahaan diblokir dan toko mereka menghilang dari beberapa peta digital.

Beberapa merek lain yang terlibat dalam kontroversi ini termasuk Nike, Adidas, dan Puma - semua anggota Better Cotton Initiative (BCI), sebuah grup nirlaba yang mempromosikan produksi kapas berkelanjutan.

Kelompok itu mengatakan pada Oktober mereka telah menangguhkan kegiatan di Xinjiang serta perizinan kapas di kawasan itu, menyatakan keprihatinannya atas dugaan penggunaan kerja paksa minoritas Muslim Uighur dalam produksi kapas.



Sejumlah selebriti China juga memilih untuk memutuskan hubungannya dengan merek Barat serta menyatakan dukungannya untuk produk kapas Xinjiang.

Pada bulan Desember, BBC menerbitkan penyelidikan berdasarkan penelitian baru yang menunjukkan bahwa China memaksa ratusan ribu minoritas termasuk Muslim Uighur menjadi pekerja kasar di ladang kapas Xinjiang.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1811 seconds (0.1#10.140)