Warga Pakistan Berebut Beli Vaksin Rusia saat Penjualan Pribadi Dibuka
loading...
A
A
A
"Saya sangat senang mendapatkannya, karena sekarang ini diperlukan untuk bepergian," ujar Saad Ahmed, 34, kepada Reuters setelah dia mendapat suntikan di rumah sakit swasta kelas atas di Karachi.
Meski penjualan pribadi vaksin telah dimulai, pemerintah dan importir masih terjebak dalam perselisihan harga.
Pakistan awalnya setuju membebaskan vaksin impor dari batasan harga, tetapi kemudian membatalkan pengecualian tersebut dan mengatakan akan menetapkan harga maksimal.
Satu perusahaan farmasi, yang telah mengimpor 50.000 dosis Sputnik V, membawa pemerintah ke pengadilan.
Perusahaan itu memenangkan perintah sementara pengadilan yang mengizinkannya menjual vaksin sampai penetapan harga diputuskan.
“Begitu vaksinasi dibuka untuk para pembeli yang datang langsung, ada antrean panjang sejumlah orang,” papar Dr Nashwa Ahmed yang menjalankan vaksinasi di Rumah Sakit Kota Selatan Karachi, pada Reuters.
Foto antrian di luar rumah sakit hingga larut malam dibagikan di media sosial.
“Rumah sakit memperoleh 5.000 dosis Sputnik V dan hanya dalam waktu dua hari, semua stoknya telah diberikan atau dipesan sebelumnya,” ungkap seorang pejabat rumah sakit yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
“Sejumlah perusahaan, termasuk salah satu bank terbesar di Pakistan, juga telah membeli vaksin dalam jumlah besar agar para pegawai dapat divaksinasi,” ujar pejabat itu.
Penjualan swasta dimulai ketika negara tersebut berurusan dengan gelombang baru infeksi COVID-19 dan fasilitas perawatan kesehatan dengan cepat memenuhi kapasitasnya.
Meski penjualan pribadi vaksin telah dimulai, pemerintah dan importir masih terjebak dalam perselisihan harga.
Pakistan awalnya setuju membebaskan vaksin impor dari batasan harga, tetapi kemudian membatalkan pengecualian tersebut dan mengatakan akan menetapkan harga maksimal.
Satu perusahaan farmasi, yang telah mengimpor 50.000 dosis Sputnik V, membawa pemerintah ke pengadilan.
Perusahaan itu memenangkan perintah sementara pengadilan yang mengizinkannya menjual vaksin sampai penetapan harga diputuskan.
“Begitu vaksinasi dibuka untuk para pembeli yang datang langsung, ada antrean panjang sejumlah orang,” papar Dr Nashwa Ahmed yang menjalankan vaksinasi di Rumah Sakit Kota Selatan Karachi, pada Reuters.
Foto antrian di luar rumah sakit hingga larut malam dibagikan di media sosial.
“Rumah sakit memperoleh 5.000 dosis Sputnik V dan hanya dalam waktu dua hari, semua stoknya telah diberikan atau dipesan sebelumnya,” ungkap seorang pejabat rumah sakit yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
“Sejumlah perusahaan, termasuk salah satu bank terbesar di Pakistan, juga telah membeli vaksin dalam jumlah besar agar para pegawai dapat divaksinasi,” ujar pejabat itu.
Penjualan swasta dimulai ketika negara tersebut berurusan dengan gelombang baru infeksi COVID-19 dan fasilitas perawatan kesehatan dengan cepat memenuhi kapasitasnya.