Kebakaran Kembali Landa Kamp Pengungsi Rohingya, 3 Tewas
loading...
A
A
A
DHAKA - Kebakaran kembali terjadi di kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh dalam waktu kurang dari dua minggu pada hari Jumat. Sedikitnya tiga orang tewas dalam peristiwa tersebut.
Kebakaran dimulai di toko pasar di kamp Kutupalong, rumah bagi lebih dari 600.000 pengungsi Rohingya, pada dini hari dan dengan cepat menyebar ke tujuh toko terdekat.
Pihak kepolisian dan petugas pemadam kebakaran setempat mengatakantiga pria muda berusia antara 13 dan 22 tahun yang tertidur di salah satu toko tewas.
Kepala pemadam kebakaran setempat Imdadul Hoque mengatakan kebakaran terbaru akan menjadi bencana jika tidak segera dikendalikan karena pasar dekat dengan puluhan ribu bambu yang sangat mudah terbakar dan lapak terpal tempat sebagian besar warga Rohingya tinggal.
Hoque mengatakan lima orang sedang tidur di sebuah toko pakaian saat kebakaran terjadi. "Dua melarikan diri tapi tiga lainnya terjebak di kamar mandi di toko," ungkapnya seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (3/4/2021).
Polisi mengatakan mereka yakin korsleting listrik yang menyebabkan kebakaran.
Pihak kepolisian juga masih menyelidiki penyebab kebakaran 22 Maret yang menghancurkan 10.000 lapak.
Pada 22 Maret, kebakaran dahsyat menewaskan 15 Rohingya dan menyebabkan hampir 50.000 kehilangan tempat tinggal.
Dua kebakaran serius lainnya tahun ini juga telah membunyikan alarm atas kondisi keamanan di kamp-kamp tempat sekitar satu juta pengungsi Muslim itu telah tinggal sejak melarikan diri dari tindakan keras militer di Myanmar dalam beberapa tahun terakhir.
Kebakaran dimulai di toko pasar di kamp Kutupalong, rumah bagi lebih dari 600.000 pengungsi Rohingya, pada dini hari dan dengan cepat menyebar ke tujuh toko terdekat.
Pihak kepolisian dan petugas pemadam kebakaran setempat mengatakantiga pria muda berusia antara 13 dan 22 tahun yang tertidur di salah satu toko tewas.
Kepala pemadam kebakaran setempat Imdadul Hoque mengatakan kebakaran terbaru akan menjadi bencana jika tidak segera dikendalikan karena pasar dekat dengan puluhan ribu bambu yang sangat mudah terbakar dan lapak terpal tempat sebagian besar warga Rohingya tinggal.
Hoque mengatakan lima orang sedang tidur di sebuah toko pakaian saat kebakaran terjadi. "Dua melarikan diri tapi tiga lainnya terjebak di kamar mandi di toko," ungkapnya seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (3/4/2021).
Polisi mengatakan mereka yakin korsleting listrik yang menyebabkan kebakaran.
Pihak kepolisian juga masih menyelidiki penyebab kebakaran 22 Maret yang menghancurkan 10.000 lapak.
Pada 22 Maret, kebakaran dahsyat menewaskan 15 Rohingya dan menyebabkan hampir 50.000 kehilangan tempat tinggal.
Dua kebakaran serius lainnya tahun ini juga telah membunyikan alarm atas kondisi keamanan di kamp-kamp tempat sekitar satu juta pengungsi Muslim itu telah tinggal sejak melarikan diri dari tindakan keras militer di Myanmar dalam beberapa tahun terakhir.
(ian)