Marwan Barghouti, Militan Dipenjara Israel tapi Jadi Capres Palestina

Jum'at, 02 April 2021 - 08:32 WIB
loading...
A A A
"Bahkan dengan Nabi kami Muhammad, ada orang yang tidak bertanggung jawab," kata Jibril Rajoub, sekretaris jenderal Komite Sentral Fatah, pada jumpa pers terpisah di luar Ramallah, Tepi Barat. "Fatah kuat dan melekat satu sama lain."

Abbas telah membatalkan pemilu di masa lalu, dan beberapa percaya dia mungkin berusaha melakukannya lagi dalam beberapa minggu mendatang.

"Tapi pada titik ini, pembatalan akan sangat mahal, secara politis," kata Ghassan Khatib, seorang analis politik yang berbasis di Ramallah dan mantan menteri di bawah Abbas. "Ada harga politik yang tinggi untuk itu."

Harapan terbaik Abbas, kata Khatib, adalah pemerintah Israel ikut campur dalam pemilu Palestina.

Hamas telah menuduh Israel menangkap beberapa pemimpinnya dan memperingatkan mereka untuk tidak berpartisipasi dalam pemilu, sebuah tuduhan yang dibantah Israel.

Para pejabat Palestina mengatakan bahwa pemerintah Israel belum menanggapi permintaan untuk mengizinkan pemungutan suara di Yerusalem Timur.

Dinamika ini bisa menjadi alasan Abbas untuk membatalkan pemungutan suara.

"Abbas membutuhkan alasan yang dapat membenarkan keputusan seperti itu," kata Khatib.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)