Junta Myanmar Bebaskan Ratusan Demonstran, Pemogokan Lumpuhkan Yangon

Rabu, 24 Maret 2021 - 15:58 WIB
loading...
A A A
Pihak militer tidak segera mengomentari insiden tersebut.

Junta menghadapi kecaman internasional karena melakukan kudeta yang menghentikan transisi Myanmar menuju demokrasi.

Junta dikecam karena penindasan mematikan atas protes yang terjadi setelah kudeta.

Militer mencoba membenarkan pengambilalihan tersebut dengan mengatakan pemilu 8 November yang dimenangkan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi adalah hasil kecurangan.

Para pemimpin militer telah menjanjikan pemilu baru tetapi belum menetapkan tanggal dan telah menyatakan keadaan darurat.

Juru bicara Junta Zaw Min Tun mengatakan pada Selasa 164 pengunjuk rasa telah tewas dan menyatakan kesedihan atas kematian itu.

Pernyataan itu sehari setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap kelompok atau individu yang terkait dengan kudeta.

Dia menyalahkan pertumpahan darah pada para pengunjuk rasa dan mengatakan sembilan anggota pasukan keamanan juga tewas.

Dia mengatakan pemogokan dan rumah sakit yang tidak beroperasi sepenuhnya telah menyebabkan kematian, termasuk dari COVID-19.

Para penentang junta militer secara teratur menyerukan pemogokan dan kampanye pembangkangan sipil yang diikuti para pegawai negeri telah melumpuhkan ekonomi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1556 seconds (0.1#10.140)