Horornya Yangon Jadi Medan Perang, Sudah 200 Lebih Tewas di Myanmar

Rabu, 17 Maret 2021 - 17:43 WIB
loading...
Horornya Yangon Jadi Medan Perang, Sudah 200 Lebih Tewas di Myanmar
Pemandangan di sekitar kota Yangon, Myanmar, yang kacau setelah demonstran antikudeta bentrok dengan pasukan keamanan yang dikendalikan junta militer. Foto/REUTERS
A A A
YANGON - Gumpalan asap membumbung pada Rabu (17/3/2021) di atas Yangon, kota terbesar Myanmar setelah junta militer memberlakukan darurat militer. Kota itu sudah berubah menjadi medan perang, di mana pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa antikudeta tak bersenjata yang berlindung di balik barikade yang terbakar.

Penduduk yang mengalami trauma telah melarikan diri dari lingkungan industri di Yangon yang telah menjadi salah satu situs titik nyala dalam pemberontakan nasional melawan kudeta militer hampir tujuh minggu lalu.



Junta semakin mengerahkan kekuatan yang lebih besar untuk meredam demonstrasi, dengan lebih dari 200 pengunjuk rasa dilaporkan tewas dalam tindakan keras tersebut.

Hari Minggu lalu adalah hari paling mematikan sejak kudeta 1 Februari, di mana kelompok pemantau lokal mendokumentasikan lebih dari 70 orang tewas. Sebagian besar dari mereka tewas di kota industri Hlaing Tharyar di Yangon yang telah menjadi zona pertempuran.

Junta pada Minggu memberlakukan darurat militer di Hlaing Tharyar dan kemudian di kota-kota titik nyala protes lainnya—secara efektif menempatkan hampir 2 juta orang di bawah kendali penuh komandan militer.

Penduduk—banyak dari mereka pekerja migran—telah melarikan diri kembali ke negara asalnya, menumpuk barang-barang dan keluarga mereka di truk bak datar dan bagian belakang sepeda motor.

Mereka yang tetap tinggal melaporkan adegan yang mirip dengan perang.

"Ada tembakan terus-menerus sepanjang malam dan kami tidak bisa tidur," kata seorang warga kepada AFP, menambahkan orang-orang khawatir bahkan berjalan di jalan karena takut menjadi sasaran pasukan keamanan.

Penduduk lain, seorang mahasiswa kedokteran, mengatakan ada banyak kehadiran militer dan polisi di sekitar bagian utama kota itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)