Denmark, Negara NATO Ke-5 di Eropa yang Bersenjata Jet Tempur Siluman F-35

Jum'at, 12 Maret 2021 - 01:40 WIB
loading...
Denmark, Negara NATO...
Pesawat jet tempur siluman F-35 Lightning II Lockheed Martin Amerika Serikat. Foto/US Air Force/Senior Airman Duncan C. Bevan
A A A
WASHINGTON - Denmark menjadi negara NATO kelima di Eropa yang dipersenjatai dengan pesawat jet tempur siluman F-35 selama penerbangan perdana awal pekan ini. Demikian pengumuman pembuat pesawat tempur canggih tersebut, Lockheed-Martin, pada hari Rabu.

"Denmark bergabung dengan empat negara Eropa lainnya yang telah mengoperasikan F-35: Inggris, Belanda, Norwegia, dan Italia," kata Lockheed Martin dalam siaran persnya yang dikutip Kamis (11/3/2021).



Menurut rilis tersebut, F-35 akan berfungsi sebagai pengganda kekuatan untuk Denmark, memungkinkan Angkatan Udara Denmark untuk berlatih dan bertempur bersama sekutu NATO dan menciptakan pencegah yang kuat.

Sebelumnya, Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR Amerika Serikat (AS) Adam Smith mengatakan sudah waktunya untuk memotong anggaran program Joint Strike Fighter Lockheed Martin F-35 Lightning II yang kontroversial, menyebutnya sebagai "lubang tikus" yang menghabiskan uang dan tidak bekerja dengan baik.

“Saya ingin berhenti membuang uang ke lubang tikus itu. Saya tahu ini tidak bekerja dengan baik, "kata Smith dalam acara virtual yang diselenggarakan oleh Brookings Institutions.

Smith menepis anggapan bahwa program tersebut sekarang bekerja lebih baik setelah serangkaian masalah awal. Dia mengatakan dia akan dengan senang hati mengakhiri semua produksi pada F-35 segera, tetapi mengakui bahwa opsi untuk melakukannya tidak ada.

“Jika saya dapat menukar F-35 [dan] mengambil batasan [pengeluaran] dalam satu tahun, itu akan luar biasa tetapi sayangnya kami tidak memiliki itu sebagai pilihan. Itu hanya menyakitkan. Sakit sekali. Tidak ada jalan keluar yang mudah. Biaya pemeliharaan [pesawat] itu brutal, ”katanya.



Smith mengatakan Angkatan Udara perlu mengembangkan campuran baru pesawat serang yang membebaskan angkatan bersenjata dari keharusan mengandalkan F-35 selama 35 tahun ke depan.

Selama konferensi pers pada 25 Februari, Kepala Staf Angkatan Udara AS Jenderal Charles Brown membandingkan F-35 dengan mobil sport mahal dan mengatakan dia ingin menyimpan pesawat semacam itu hanya untuk misi kelas atas. Angkatan Udara berencana memesan 1.763 unit F-35A, tetapi 15 tahun setelah F-35 pertama terbang, hanya 250 unit yang telah dikirim.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1362 seconds (0.1#10.140)