Situasi Myanmar di Ambang Perang Nyata, Sudah 38 Tewas sejak Kudeta
loading...
A
A
A
Setelah kudeta, Panglima Militer Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan komisi pemilu negara itu telah menggunakan pandemi COVID-19 sebagai alasan untuk mencegah kampanye yang adil dan akibatnya pihak berwenang gagal memenuhi tugas mereka.
PBB dan Amerika Serikat (AS) mengutuk kekerasan terhadap para pengunjuk rasa di Myanmar.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyerukan kepada militer untuk melepaskan kekuasaan dan memulihkan pemerintahan yang terpilih secara demokratis.
(min)