Mantan Presiden Prancis Sarkozy Divonis 3 Tahun Penjara karena Korupsi

Selasa, 02 Maret 2021 - 09:12 WIB
loading...
Mantan Presiden Prancis...
Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Ini menjadi kejatuhan yang menakjubkan dari seorang pria yang selama lima tahun bersinar di panggung politik nasional dan global.

Pengadilan Paris menyatakan Sarkozy, 66, telah mencoba menyuap hakim setelah meninggalkan jabatannya, dan menggunakan pengaruhnya untuk imbalan informasi rahasia tentang penyelidikan atas keuangan kampanyenya pada 2007.

Baca juga: WHO Sebut Sekitar 10 Persen Penduduk Dunia Miliki Kekebalan Terhadap Covid-19

"Dia memanfaatkan statusnya dan hubungan yang telah dia bentuk," ungkap hakim ketua Christine Mee.

Lihat infografis: PBNU Tegaskan Menolak Legalisasi Miras, Lebih Banyak Mudaratnya

Sarkozy menjabat sebagai presiden dari 2007 hingga 2012 dan mempertahankan pengaruh di kalangan konservatif, bahkan setelah pensiun.



Dia adalah kepala negara kedua di Prancis modern yang dihukum karena korupsi.

Namun, dia mungkin tidak menghabiskan waktu di penjara. Dua tahun hukumannya ditangguhkan, dan Mee mengatakan Sarkozy terbuka untuk keluar dari penjara dengan tag gelang elektronik selama setahun yang tersisa, meskipun keputusan itu ada di tangan hakim lain.

Pengadilan menemukan Sarkozy telah menawarkan untuk mendapatkan pekerjaan besar di Monako pada seorang hakim, Gilbert Azibert, sebagai imbalan atas informasi orang dalam tentang penyelidikan atas tuduhan bahwa dia telah menerima pembayaran ilegal dari pewaris L'Oreal Liliane Bettencourt untuk kampanye kepresidenan pada 2007.

Sarkozy meninggalkan gedung pengadilan tanpa berbicara, tetapi pengacaranya mengatakan dia akan naik banding, dan membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

"Keputusan ini sangat parah dan sepenuhnya tidak dapat dibenarkan," ungkap Jacqueline Laffont kepada wartawan.

Sarkozy telah melejit ke panggung dunia sebagai seorang reformis yang penuh dengan ide-ide yang ingin memutuskan hubungan dengan masa lalu Prancis yang stagnan dan mengembalikan negara tempat kelahiran hak asasi manusia (HAM) ke posisi yang seharusnya di pentas internasional.

Dia mendapatkan julukan "Gallic Thatcher", melakukan reformasi yang didorong pasar seperti menaikkan usia pensiun, melonggarkan 35 jam kerja sepekan dan menyesuaikan sistem pajak untuk mendorong kerja lembur.

Di luar Prancis, ia menjadi perantara gencatan senjata perang Rusia-Georgia pada 2008, dan pada 2011 memperjuangkan intervensi militer yang dipimpin NATO di Libya untuk mendukung pemberontakan melawan Pemimpin Libya Muammar Gaddafi.

Penyelidik telah menyadap percakapan antara Sarkozy dan pengacaranya Thierry Herzog sejak 2013 saat mereka menyelidiki tuduhan pendanaan Libya untuk kampanye 2007 Sarkozy.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Setelah Berlaku di Sekolah,...
Setelah Berlaku di Sekolah, Mendagri Prancis Akan Larang Penggunaan Jilbab di Kampus
Macron Ingin Pengaruhi...
Macron Ingin Pengaruhi Pemilihan Paus Baru demi Calon dari Prancis
5 Fakta Menarik Gibran,...
5 Fakta Menarik Gibran, Pernah Menimba Ilmu di Prancis hingga Dukung Kemerdekaan Suriah
Inggris Berunding dengan...
Inggris Berunding dengan Prancis dan Arab Saudi untuk Akui Negara Palestina pada Juni
3 Fakta Pembunuhan Muslim...
3 Fakta Pembunuhan Muslim di Prancis yang Gegerkan Dunia, Pemicunya Islamofobia?
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
Pentolan Buzzer yang...
Pentolan Buzzer yang Bantu Rintangi Penyidikan Sejumlah Perkara Korupsi Dibayar Hampir Rp1 Miliar
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Dewan Pakar Pemuda Katolik:...
Dewan Pakar Pemuda Katolik: Paus Leo XIV Jembatan Nilai Universal dalam Geopolitik yang Memanas
Hasil Piala Asia Futsal...
Hasil Piala Asia Futsal 2025: Timnas Putri Indonesia vs Thailand Imbang 0-0
Menkes Tegaskan Indonesia...
Menkes Tegaskan Indonesia Bukan Kelinci Percobaan Vaksin TBC
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Infografis
Jusuf Muda Dalam, Menteri...
Jusuf Muda Dalam, Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved