Pompeo: Banyak Orang Arab Saudi Ingin Berdamai dengan Israel

Senin, 01 Maret 2021 - 11:08 WIB
loading...
Pompeo: Banyak Orang...
Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat Mike Pompeo. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan banyak orang di Arab Saudi ingin berdamai atau memiliki hubungan normal dengan Israel . Dia menyuarakan harapan kerajaan kaya minyak itu akan bergabung dengan Perjanjian Abraham yang disepakati selama pemerintahan Donald Trump.

Pompeo, yang pernah menjabat sebagai direktur CIA dan diplomat top era Trump, membuat komentar itu dalam rekaman video pidato untuk Combat Anti-Semitism Movement, yang akan memberinya Global Leadership Award perdana pada hari Senin (1/3/2021).



Di bawah Perjanjian Abraham yang ditengahi oleh Trump tahun lalu, empat negara mayoritas Arab—Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan—setuju untuk menjalin hubungan dengan Israel.

Media Israel dipenuhi dengan spekulasi tentang negara-negara Arab lain yang tertarik untuk bergabung dengan pakta tersebut, yang mana pembangkit tenaga listrik Arab Saudi secara luas dianggap sebagai hadiah utama untuk negara Yahudi tersebut.

"Memprediksi masa depan telah membuktikan perjuangan bagi saya," kata Pompeo dalam sambutannya yang dibagikan kepada AFP. Dia menambahkan bahwa dia berpikir lebih banyak lagi negara yang akan mencari hubungan dengan Israel.

“Saya berharap Kerajaan Arab Saudi dapat menemukan jalannya untuk bergabung dengan Perjanjian Abraham. Saya tahu banyak orang di negara itu menginginkan hal itu terjadi,” katanya.

Sumber di Yerusalem mengatakan Pompeo dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman pada November di kota Laut Merah; Neom.

Pertemuan itu, yang dibantah oleh Riyadh, memicu spekulasi hingar-bingar di Israel bahwa kesepakatan normalisasi mungkin sudah dekat.

Secara publik, Kerajaan Arab Saudi telah menegaskan kebijakannya yang telah berusia puluhan tahun untuk tidak menjalin hubungan dengan Israel sampai kesepakatan tercapai untuk menyelesaikan konflik Palestina.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2284 seconds (0.1#10.140)