Kirim Kapal Bersenjata ke Perairan Jepang, Pentagon Peringatkan China

Rabu, 24 Februari 2021 - 22:55 WIB
loading...
Kirim Kapal Bersenjata...
Pentagon peringatkan China untuk tidak salah kalkulasi dengan mengirim kapal penjaga pantai ke perairan Jepang. Foto/Stripes
A A A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mendesak Beijing untuk berhenti mengirim kapal ke perairan Jepang . Peringatan itu datang menyusul banyaknya "serangan" kapal penjaga pantai China di dekat Kepulauan Senkaku selama akhir pekan.

"Penempatan kapal-kapal yang berkelanjutan di dekat pulau yang dikendalikan oleh Jepang dapat mengarah pada kesalahan perhitungan atau membahayakan fisik dan material," kata juru bicara Pentagon, John Kirby, seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (24/2/2021).

China baru-baru ini memperkenalkan undang-undang penjaga pantai yang baru pada 1 Februari lalu. Undang-undang tersebut memungkinkan polisi maritim China untuk mengusir kapal asing di perairan negaranya, jika perlu dengan penggunaan senjata. Meski begitu, Beijing membantah berencana untuk menembak kapal asing mana pun.



Sebelumnya otoritas maritim Jepang mengatakan dua kapal penjaga pantai China memasuki perairan wilayah Senkakus yang tidak berpenghuni pada Sabtu dan Minggu. Mereka menandai sembilan serangan seperti itu yang dilaporkan pada tahun ini.

Insiden di dekat Senkaku, seperti yang terjadi pada akhir pekan, telah menyebabkan perselisihan antara kapal China dan Jepang yang berlangsung beberapa jam. Kapal-kapal pemerintah China juga mengejar kapal-kapal penangkap ikan Jepang yang beroperasi di dekat pulau-pulau itu, lapor Penjaga Pantai Jepang.

Otoritas maritim Jepang mengatakan sepasang tambahan kapal Penjaga Pantai China terlihat berlayar tepat di luar perairan teritorial Kepulauan Senkaku pada hari Minggu.

Baca jugfa: Xi Jinping Picu Kepanikan, Kirim Kapal Dipersenjatai Meriam ke Perairan Jepang

Salah satu dari mereka dipersenjatai dengan apa yang tampak seperti "autocannon", kata penjaga pantai. Namun, tidak jelas apakah kapal itu identik dengan yang masuk ke perairan Jepang pekan lalu.

Terkait hal itu, Kirby mengatakan setiap bangsa harus bebas dari paksaan dan mampu mengejar pertumbuhan ekonomi yang konsisten dengan aturan dan norma yang diterima. Pemerintah China, melalui tindakannya, merusak tatanan internasional berbasis aturan, yang diuntungkan oleh Beijing sendiri.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Kisah Wanita Inggris...
Kisah Wanita Inggris Bangun dari Stroke dengan Aksen Mandarin, Padahal Belum Pernah ke Asia
Pemerintah Trump Tawarkan...
Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS
Ini Respons Donald Trump...
Ini Respons Donald Trump usai Gambarnya sebagai Paus Picu Kemarahan Katolik
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Thailand Desak Industri...
Thailand Desak Industri Otomotif Jepang Lakukan Ini Jika Tidak Ingin Disingkirkan China
Rayakan Hari Star Wars,...
Rayakan Hari Star Wars, Akun Medsos Gedung Putih Unggah Gambar AI Trump Sebagai Jedi
Waduh! Presiden Kenya...
Waduh! Presiden Kenya William Ruto Dilempar Sepatu oleh Demonstran
Rekomendasi
Thailand Desak Industri...
Thailand Desak Industri Otomotif Jepang Lakukan Ini Jika Tidak Ingin Disingkirkan China
AS Bakal Turunkan Tarif...
AS Bakal Turunkan Tarif Impor dari China, Trump Ajukan Syarat Ini
Dukung Pemerintahan...
Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ketum PITI Ajak Semua Pihak Jaga Soliditas
Berita Terkini
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
Eropa Tak Bisa Mempertahankan...
Eropa Tak Bisa Mempertahankan Diri Melawan Rusia, Ini 6 Penyebabnya
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Kisah Wanita Inggris...
Kisah Wanita Inggris Bangun dari Stroke dengan Aksen Mandarin, Padahal Belum Pernah ke Asia
10 Fakta Mengerikan...
10 Fakta Mengerikan Penjara Alcatraz, Salah Satunya Tak Ada Harapan untuk Melarikan Diri
Mirip Nazi, Produser...
Mirip Nazi, Produser TV Israel Serukan Holocaust Gaza dengan Gas
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved