Biden Umumkan Bencana Besar untuk Texas, Kirim Bantuan Federal

Minggu, 21 Februari 2021 - 00:01 WIB
loading...
Biden Umumkan Bencana...
Pejalan kaki melintasi jalanan bersalju di Mississippi, AS. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengumumkan bencana besar untuk Texas sehingga membuka jalan bagi lebih banyak dana federal yang akan digunakan untuk bantuan.

Listrik kembali menyala dan suhu akan meningkat tetapi sekitar 13 juta orang di Texas masih kesulitan mengakses air bersih.

Biden mengatakan dia akan mengunjungi Texas selama kehadirannya tidak membebani upaya bantuan.



Hampir 60 kematian telah dikaitkan dengan cuaca dingin di penjuru AS.

Lihat infografis: Indonesia Putuskan untuk Borong 36 Rafale dan 8 F-15EX

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki membenarkan Biden telah meminta timnya mempercepat permintaan deklarasi bencana Texas.



“Dia juga telah berhubungan dengan walikota beberapa kota terbesar di Texas, seperti Houston, Austin dan Dallas, untuk memastikan mereka memiliki akses ke sumber daya pemerintah,” ungkap seorang pejabat pemerintah.

Beberapa negara bagian selatan lainnya yang dilanda badai salju dan es pekan ini juga melaporkan pemadaman layanan air.

Cuaca musim dingin juga memutus aliran air di kota Jackson, Mississippi, rumah bagi sekitar 150.000 orang. Aliran air juga terhenti di Tennessee yang mencakup kota Memphis, dengan lebih dari 651.000 penduduk.

Di AS bagian Selatan, wilayah yang tidak terbiasa dengan suhu yang sangat dingin, orang-orang yang pipanya membeku terpaksa memasak salju dengan panci untuk membuat air.

Apa yang terjadi di Texas?

Jaringan listrik negara bagian Barat Daya telah kewalahan oleh lonjakan permintaan karena suhu anjlok ke posisi terendah 30 tahun, mencapai minus 18 derajat Celsius awal pekan ini.

Hingga Jumat, sekitar 180.000 rumah dan bisnis di Texas masih tidak memiliki listrik. Di tengah suhu beku awal pekan ini, sebanyak 3,3 juta orang mengalami mati listrik.

Sekitar 13 juta orang, hampir setengah dari populasi negara bagian itu telah menghadapi gangguan layanan air karena ratusan sistem air rusak akibat pembekuan di dalam pipa saluran air.

“Austin, ibu kota negara bagian itu, kehilangan 1,2 miliar liter air ketika pipa-pipa pecah,” ungkap direktur layanan air kota itu.

Kota terbesar di Texas, Houston, mendapatkan "pemberitahuan air mendidih", dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyarankan semua air yang akan dikonsumsi harus direbus dulu karena ada kemungkinan terkontaminasi.

Pejabat di sana mengatakan mereka sedang bekerja untuk mendistribusikan air kemasan serta generator listrik dengan cepat kepada orang-orang yang membutuhkan.

Pabrik bir dan bisnis lokal lainnya juga telah membantu upaya penyediaan air minum.

Pada Jumat, Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan, “Negara bagian menyediakan setiap dan semua sumber daya untuk membantu dan untuk mempercepat tanggapan di tingkat lokal."

Pejabat negara bagian tidak dapat memberikan jadwal kapan tepatnya layanan air kembali normal.

Banyak penyedia air yang belum sepenuhnya menilai kerusakan pada sistem jaringan air mereka.

Gubernur Abbott juga mengatakan lebih banyak tukang pipa menuju ke negara bagian itu.

Pipa-pipa air meledak di Texas karena pembekuan, dan tukang pipa lokal kesulitan memenuhi permintaan perbaikan yang melonjak.

“Lebih dari 320 tukang ledeng telah memperbarui izin mereka, dan badan-badan negara bagian bekerja dengan perusahaan pipa di luar negara bagian untuk mendapatkan bantuan tambahan,” papar Gubernur Abbott.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
37 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Kebakaran Hebat Landa...
Kebakaran Hebat Landa Los Angeles, Biden Umumkan Bencana Besar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved