Jelang Lengser, Trump Kembalikan Kuba ke Daftar Sponsor Terorisme

Selasa, 12 Januari 2021 - 16:06 WIB
loading...
A A A
"Kami mengutuk AS mengumumkan penunjukan munafik dan sinis #Cuba sebagai Negara yang mensponsori terorisme," kata Rodriguez di Twitter.

"Oportunisme politik AS diakui oleh mereka yang benar-benar prihatin dengan momok terorisme dan korbannya," imbuhnya.

Mengembalikan Kuba ke daftar adalah kemunduran lebih lanjut dari pengenduran ketegangan yang diatur oleh mantan Presiden Demokrat Barack Obama terhadap musuh-musuh lama AS dalam Perang Dingin. Keputusan Obama untuk secara resmi menghapus Kuba dari daftar terorisme pada tahun 2015 merupakan langkah penting untuk memulihkan hubungan diplomatik tahun itu.

Keputusan daftar terorisme itu menyusul peninjauan hukum selama berbulan-bulan, dengan beberapa pakar administrasi mempertanyakan apakah itu dibenarkan, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters, berbicara dengan syarat anonim.

Diperlukan pertimbangan hukum yang lebih panjang bagi Presiden Demokrat terpilih Joe Biden untuk membatalkan penunjukan itu.(Baca juga: DPR AS Tekan Pence Pecat Presiden Trump, Siapkan Pemakzulan Kedua )

Trump telah menekan Kuba sejak berkuasa pada 2017, memperketat pembatasan perjalanan dan pengiriman uang AS ke Kuba, dan menjatuhkan sanksi pada pengiriman minyak Venezuela ke pulau itu.

Kebijakan populer Trump di antara populasi Kuba-Amerika yang besar di Florida Selatan, membantunya memenangkan negara bagian itu pada pemilu bulan November lalu meskipun ia kalah dalam pemilihan presiden dari Biden, yang merupakan wakil presiden Obama.

Biden mengatakan selama kampanye pemilihan dia akan segera membatalkan kebijakan Trump di Kuba yang telah merugikan rakyat Kuba dan tidak melakukan apa pun untuk memajukan demokrasi dan hak asasi manusia.

Tetapi langkah Trump bisa membuat Biden lebih sulit untuk melanjutkan pemulihan hubungan ketika dia menjabat. Suriah, Iran, dan Korea Utara (Korut) adalah negara lain yang berada dalam daftar.

Trump terus memberikan pengumuman sanksi dalam 11 jam terakhir dan tindakan lain terhadap sejumlahh target termasuk Kuba, Venezuela dan Iran. Para pembantu Biden mengatakan beberapa kebijakan itu tampaknya dirancang untuk mengikat tangannya ketika dia dilantik pada 20 Januari nanti.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Pemerintah Siapkan 2...
Pemerintah Siapkan 2 Pelabuhan Tambahan untuk Arus Balik Lebaran 2025
Mukti Juharsa Promosi...
Mukti Juharsa Promosi Irjen, Ini 4 Kiprahnya Berantas Narkoba Jaringan Internasional
Tantangan Produsen Mobil...
Tantangan Produsen Mobil Listrik China di Asia Tenggara: Realitas vs. Ambisi
Berita Terkini
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
44 menit yang lalu
5 Tradisi Lebaran Terunik...
5 Tradisi Lebaran Terunik di Dunia, Ada Adu Pecah Telur Rebus di Afghanistan
1 jam yang lalu
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
2 jam yang lalu
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
3 jam yang lalu
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
4 jam yang lalu
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
5 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved