Akibat Perang dan Kerusuhan, Ini Migrasi Manusia Terbesar Dalam Sejarah
loading...
A
A
A
Kumpulan besar manusia tidak hanya berkutat saat menghadiri acara tertentu tetapi juga menyangkut perpindahan (migrasi) manusia dari satu lokasi ke tempat yang lain. Berikut sejumlah migrasi terbesar dalam sejarah.
1. Krisis Pengungsi Suriah
Krisis pengungsi Suriah adalah krisis yang sedang berlangsung dan contoh perang dengan migrasi massal terbanyak. Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Suriah dan negara-negara tetangga ke Eropa pada September 2015 diperkirakan mencapai 158 juta. (Baca: 6 Negara Tertua di Dunia yang Tetap Eksis hingga Sekarang)
Jumlah ini hampir setengah dari penduduk seluruh Amerika Serikat (sebagian besar dari 158 juta pengungsi tidak berada di Eropa tetapi negara-negara sekitar Suriah). Negara-negara Eropa masih terlibat polemik tentang cara memukimkan kembali para pengungsi yang datang ke Eropa baik lewat darat maupun laut.
2. Migran Meksiko
Mulai dari awal abad 20, penduduk Meksiko mulai bermigrasi ke Amerika Serikat (AS) dengan alasan kebutuhan tenaga kerja negara dan kerusuhan politik Meksiko. Meskipun selama bertahun-tahun, undang-undang imigrasi AS telah mengalami perubahan, orang-orang Meksiko tetap menjadi kelompok imigran terbesar di negara adidaya ini. Dibandingkan dengan 1980, ketika populasi Meksiko tercatat sekitar 2,2 juta, jumlah tersebut meningkat menjadi 11,6 juta pada tahun 2013.
3. Transfer Populasi Uni Soviet
Transfer populasi di Uni Soviet antara 1920 dan 1951 (era rezim Stalin) adalah contoh migrasi massal yang dipaksakan. Tujuan pemindahan itu adalah untuk mengisi wilayah-wilayah yang dibersihkan secara etnis dan mentransfer tenaga kerja ke daerah-daerah tertinggal. Menurut statistik, migrasi paksa ini memicu pergerakan
sekitar 6 juta orang dan membunuh sekitar 1,5 juta orang. (Baca juga: Jepang Berencana Ciptakan Satelit yang Terbuat dari Kayu)
4. Pemisahan India
Dari 1858 hingga 1947, India berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inggris. Muslim telah hidup berdampingan dengan umat Hindu dan Sikh untuk waktu lama, tetapi ini berubah setelah India dipartisi pada 1947. Inggris pergi, dan India terpecah menjadi dua negara merdeka: India dan Pakistan.
Peristiwa ini memicu migrasi massal Muslim ke Pakistan Barat dan Pakistan Timur (sekarang Bangladesh) dan Hindu dan Sikh ke India. Serangan-serangan brutal antara kedua negara mengikuti dan pada akhir migrasi terjadi pada 1948 dimana ribuan orang terbunuh akibatnya
5. Migrasi Besar Baru
Migrasi Besar Baru adalah proses kebalikan dari apa yang terjadi dengan orang Afrika-Amerika antara 1910 dan 1970. Periode baru migrasi AS ini mulai dari 1965 dan berlangsung di masa sekarang dimana menunjukkan perubahan pola migrasi. Perubahan itu yakni dengan orang Afrika Amerika meninggalkan Northeastern dan Barat Tengah Amerika Serikat dan pergi ke Selatan.
"New South" menarik populasi kulit hitam dengan ikatan keluarga dan biaya hidup yang lebih rendah. Migrasi menunjukkan hasil dengan sangat cepat, dan pada 1975 statistik telah menunjukkan tujuh negara bagian selatan sebagai penerima migrasi kulit hitam utama. (Baca juga: Fosil Ini Membuktikan Kalau Dinosaurus Juga Mengerami Telurnya)
6. Migrasi Afrika-Amerika
Migrasi Besar Afrika Amerika terjadi pada periode 1910 dan 1970 ketika sekitar enam juta orang kulit hitam bermigrasi dari Selatan ke Utara. Mereka pindah dari Texas, Alabama, Louisiana, Mississippi, dan 10 negara bagian Selatan lainnya, pergi ke Northeastern, Midwestern dan Western States. Migrasi Afrika Amerika ini menjadi salah satu migrasi terbesar dalam sejarah dan menyebabkan urbanisasi populasi kulit hitam.
Sumber: exploredia.com
1. Krisis Pengungsi Suriah
Krisis pengungsi Suriah adalah krisis yang sedang berlangsung dan contoh perang dengan migrasi massal terbanyak. Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Suriah dan negara-negara tetangga ke Eropa pada September 2015 diperkirakan mencapai 158 juta. (Baca: 6 Negara Tertua di Dunia yang Tetap Eksis hingga Sekarang)
Jumlah ini hampir setengah dari penduduk seluruh Amerika Serikat (sebagian besar dari 158 juta pengungsi tidak berada di Eropa tetapi negara-negara sekitar Suriah). Negara-negara Eropa masih terlibat polemik tentang cara memukimkan kembali para pengungsi yang datang ke Eropa baik lewat darat maupun laut.
2. Migran Meksiko
Mulai dari awal abad 20, penduduk Meksiko mulai bermigrasi ke Amerika Serikat (AS) dengan alasan kebutuhan tenaga kerja negara dan kerusuhan politik Meksiko. Meskipun selama bertahun-tahun, undang-undang imigrasi AS telah mengalami perubahan, orang-orang Meksiko tetap menjadi kelompok imigran terbesar di negara adidaya ini. Dibandingkan dengan 1980, ketika populasi Meksiko tercatat sekitar 2,2 juta, jumlah tersebut meningkat menjadi 11,6 juta pada tahun 2013.
3. Transfer Populasi Uni Soviet
Transfer populasi di Uni Soviet antara 1920 dan 1951 (era rezim Stalin) adalah contoh migrasi massal yang dipaksakan. Tujuan pemindahan itu adalah untuk mengisi wilayah-wilayah yang dibersihkan secara etnis dan mentransfer tenaga kerja ke daerah-daerah tertinggal. Menurut statistik, migrasi paksa ini memicu pergerakan
sekitar 6 juta orang dan membunuh sekitar 1,5 juta orang. (Baca juga: Jepang Berencana Ciptakan Satelit yang Terbuat dari Kayu)
4. Pemisahan India
Dari 1858 hingga 1947, India berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inggris. Muslim telah hidup berdampingan dengan umat Hindu dan Sikh untuk waktu lama, tetapi ini berubah setelah India dipartisi pada 1947. Inggris pergi, dan India terpecah menjadi dua negara merdeka: India dan Pakistan.
Peristiwa ini memicu migrasi massal Muslim ke Pakistan Barat dan Pakistan Timur (sekarang Bangladesh) dan Hindu dan Sikh ke India. Serangan-serangan brutal antara kedua negara mengikuti dan pada akhir migrasi terjadi pada 1948 dimana ribuan orang terbunuh akibatnya
5. Migrasi Besar Baru
Migrasi Besar Baru adalah proses kebalikan dari apa yang terjadi dengan orang Afrika-Amerika antara 1910 dan 1970. Periode baru migrasi AS ini mulai dari 1965 dan berlangsung di masa sekarang dimana menunjukkan perubahan pola migrasi. Perubahan itu yakni dengan orang Afrika Amerika meninggalkan Northeastern dan Barat Tengah Amerika Serikat dan pergi ke Selatan.
"New South" menarik populasi kulit hitam dengan ikatan keluarga dan biaya hidup yang lebih rendah. Migrasi menunjukkan hasil dengan sangat cepat, dan pada 1975 statistik telah menunjukkan tujuh negara bagian selatan sebagai penerima migrasi kulit hitam utama. (Baca juga: Fosil Ini Membuktikan Kalau Dinosaurus Juga Mengerami Telurnya)
6. Migrasi Afrika-Amerika
Migrasi Besar Afrika Amerika terjadi pada periode 1910 dan 1970 ketika sekitar enam juta orang kulit hitam bermigrasi dari Selatan ke Utara. Mereka pindah dari Texas, Alabama, Louisiana, Mississippi, dan 10 negara bagian Selatan lainnya, pergi ke Northeastern, Midwestern dan Western States. Migrasi Afrika Amerika ini menjadi salah satu migrasi terbesar dalam sejarah dan menyebabkan urbanisasi populasi kulit hitam.
Sumber: exploredia.com
(ysw)