Televisi Rusia 'Penggal' Presiden Putin Selama Pidato Tahun Baru

Senin, 04 Januari 2021 - 12:51 WIB
loading...
Televisi Rusia Penggal Presiden Putin Selama Pidato Tahun Baru
Siaran pidato Tahun Baru Presiden Rusia Vladimir Putin di televisi Rusia terlihat dengan wajah presiden terpotong. Foto/Daily Mirror
A A A
KALININGRAD - Pesan Tahun Baru tahunan Presiden Vladimir Putin yang disiarkan di channel berita televisi Rusia jadi perbincangan publik. Musababnya, gambar presiden "dipenggal" atau "dipotong" bagian mata ke atas.

Kesalahan pihak Kaskad TVmengakibatkan para pemirsa hanya melihat bagian bawah wajah Putin. Stasiun televisi ituberbasis di Kaliningrad, wilayah paling barat Rusia.

Presiden berusia 68 tahun itu muncul dengan mata dan dahi dipotong saat dia berpidato untuk rakyat Rusia dengan latar belakang Kremlin. (Baca: Ancaman Iran Makin Menjadi-jadi, AS Batal Pulangkan Kapal Induk dari Teluk )

Pihak televisi mengeklaim skandal yang memalukan ini merupakan kesalahan tenis dan bukan bagian dari protes politik.

Kaskad TV gagal meminta maaf kepada Presiden Putin, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dihukum.

Pidato tahunan Presiden biasanya disiarkan beberapa menit sebelum tengah malam di masing-masing 11 zona waktu Rusia, dan memiliki status yang mirip dengan pesan Hari Natal Ratu di Inggris dan Negara Persemakmuran.

Sebuah video kesalahan tersebut direkam oleh penonton yang terkejut di Kaliningrad, dan insiden tersebut memicu komentar media sosial yang cepat tentang "pemenggalan"-nya.

"Lagipula dia adalah pria KGB, tidak ada yang boleh melihat wajah penuhnya," canda seorang pengguna media sosial tentang siaran pidato Tahun Baru Putin di televisi.

Editor di stasiun televisi menyadari kesalahan itu dan membatalkan siaran di televisi dan internet, menggantinya dengan musik. (Baca juga: Tiga Pria Thailand Saling Menikahi dan Direstui Keluarga )

"Masalah dengan gambar selama siaran pidato Tahun Baru Vladimir Putin disebabkan oleh kesalahan teknis di ruang siaran," kata editor tersebut yang tak disebutkan namanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0890 seconds (0.1#10.140)