AS Bantah Kapal Perangnya Diusir China dari Pulau Sengketa Laut China Selatan

Kamis, 24 Desember 2020 - 09:38 WIB
loading...
AS Bantah Kapal Perangnya Diusir China dari Pulau Sengketa Laut China Selatan
Para awak yang mengoperasikan kapal perang USS John S. McCain Angkatan Laut Amerika Serikat. Foto/Markus Castaneda/US Navy
A A A
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) membantah klaim China bahwa pasukan Beijing mengejar dan mengusir kapal perang USS John S. McCain dari perairan kepulauan sengketa di Laut China Selatan .

Global Times, media yang dikelola pemerintah China, melaporkan pada Selasa bahwa Angkatan Laut dan Angkatan Udara negara itu telah mengusir kapal perusak berpeluru kendali USS John S. McCain pada hari itu dari perairan dekat Kepulauan Spratly.(Baca: China Usir Kapal Perang AS dari Pulau Sengketa di Laut China Selatan )

Laporan media itu mengutip Kolonel Senior Tian Junli, juru bicara Komando Teater Selatan militer China, sebagai sumbernya.

"Tindakan AS adalah pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan keamanan China, dan itu sangat mengganggu perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, yang dengan tegas ditentang China," tulis media itu mengutip Tian.

Angkatan Laut AS pada hari Rabu menggambarkan klaim tersebut sebagai pernyataan yang salah.

"USS John S. McCain tidak diusir dari wilayah negara mana pun," kata juru bicara Armada ke-7 Letnan Joe Keiley dalam email.

"USS John S. McCain melakukan ini (operasi kebebasan navigasi) sesuai dengan hukum internasional dan kemudian melanjutkan untuk melakukan operasi normal di perairan internasional," lanjut Keiley, seperti dikutip Stripes, Kamis (24/12/2020). (Baca: Lagi, Kapal Perang AS Dekati Pulau yang Diklaim China di Laut China Selatan )

Enam negara, termasuk Filipina, China, Vietnam, dan Taiwan, menegaskan seluruh atau sebagian kedaulatan atas Kepulauan Spratly. Kepulauan yang jadi rebutan ini terdiri dari lebih dari 100 pulau kecil tak berpenghuni dan terumbu karang yang kaya akan cadangan minyak dan gas.

Menurut CIA World Factbook, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan China telah menciptakan pos atau pangkalan di sana. China, yang mengklaim memiliki otoritas atas sebagian besar Laut China Selatan, membangun pangkalan yang mampu menampung jet tempur dan persenjataan canggih lainnya.

Keiley mengatakan operasi USS John S. McCain di dekat Kepulauan Spratly mencerminkan komitmen Angkatan Laut Amerika untuk menegakkan kebebasan navigasi dan penggunaan laut internasional yang sah sebagai prinsip.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1332 seconds (0.1#10.140)