Inggris: Mutasi Virus Bukanlah Hal yang Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inggris menyatakan, mutasi virus bukanlah hal yang baru, hal ini sudah lumrah terjadi. London juga mengatakan, berkat kemampuan dan teknologi yang mereka miliki, Inggris dapat dengan cepat mendeteksi mutasi baru Covid-19 .
Kedutaan Besar Inggris di Jakarta mengatakan bahwa kemampuan analisis genomik dan sistem pengawasan terkemuka di dunia milik Inggris telah memungkinkan London untuk mengidentifikasi varian baru Covid-19, dan bertindak cepat, transparan dan bertanggung jawab.
"Mutasi virus apapun bukanlah hal yang aneh, semua virus bermutasi seiring waktu dan varian baru muncul secara teratur," kata Kedutaan Besar Inggris pada Rabu (23/12/2020).
"Saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa varian ini lebih mungkin menyebabkan penyakit serius, lebih sulit untuk dideteksi, atau mempengaruhi kemanjuran vaksin. Namun, varian baru diperkirakan memiliki kemampuan transmisi hingga 70% lebih," sambungnya. ( )
Kedutaan Besar Inggris menuturkan bahwa WHO sangat percaya pada kapasitas ilmiah Inggris Raya untuk memahami varian ini dan bekerja sama dengan merka, serta pakar di seluruh dunia.
"Mereka yang perlu bepergian harus merujuk pada saran perjalanan FCDO, yang diperbarui secara berkala dihttp://gov.ukdan dibagikan melalui media sosial kami. Warga negara Inggris yang bepergian ke luar negeri harus terlebih dahulu menghubungi operator perjalanan mereka jika perjalanan mereka terganggu," tukasnya.
Lihat Juga: Raja Charles III Cari Asisten Rumah Tangga untuk Jaga Istana, Tawarkan Gaji dan Tunjangan Besar
Kedutaan Besar Inggris di Jakarta mengatakan bahwa kemampuan analisis genomik dan sistem pengawasan terkemuka di dunia milik Inggris telah memungkinkan London untuk mengidentifikasi varian baru Covid-19, dan bertindak cepat, transparan dan bertanggung jawab.
"Mutasi virus apapun bukanlah hal yang aneh, semua virus bermutasi seiring waktu dan varian baru muncul secara teratur," kata Kedutaan Besar Inggris pada Rabu (23/12/2020).
"Saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa varian ini lebih mungkin menyebabkan penyakit serius, lebih sulit untuk dideteksi, atau mempengaruhi kemanjuran vaksin. Namun, varian baru diperkirakan memiliki kemampuan transmisi hingga 70% lebih," sambungnya. ( )
Kedutaan Besar Inggris menuturkan bahwa WHO sangat percaya pada kapasitas ilmiah Inggris Raya untuk memahami varian ini dan bekerja sama dengan merka, serta pakar di seluruh dunia.
"Mereka yang perlu bepergian harus merujuk pada saran perjalanan FCDO, yang diperbarui secara berkala dihttp://gov.ukdan dibagikan melalui media sosial kami. Warga negara Inggris yang bepergian ke luar negeri harus terlebih dahulu menghubungi operator perjalanan mereka jika perjalanan mereka terganggu," tukasnya.
ReplyForward |
Lihat Juga: Raja Charles III Cari Asisten Rumah Tangga untuk Jaga Istana, Tawarkan Gaji dan Tunjangan Besar
(esn)