Rouhani PeDe Biden Bakal Kembalikan AS ke JCPOA dan Cabut Sanksi Iran

Jum'at, 18 Desember 2020 - 14:27 WIB
loading...
Rouhani PeDe Biden Bakal Kembalikan AS ke JCPOA dan Cabut Sanksi Iran
Presiden Iran Hassan Rouhani yakin Joe Biden akan mengembalikan AS ke perjanjian nuklir 2015 dan cabut sanksi. Foto/Sputnik
A A A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa ia tidak ragu jika pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden , akan mendorong Washington untuk bergabung kembali ke perjanjian nuklir 2015.

Hal itu diungkapkan Rouhani dalam sambutannya selama upacara peresmian hampir 100 proyek infrastruktur.

"Perlawanan tiga tahun bangsa Iran akan memaksa pemerintah AS di masa depan untuk menyerah kepada rakyat dan kembali ke komitmen mereka dan melanggar sanksi," ujar Rouhani lewat dalam konferensi video.



"Tugas pertama kami adalah mencoba membuat sanksi menjadi tidak efektif atau kurang efektif," katanya, menambahkan bahwa upaya itu tidak boleh ditunda bahkan untuk satu jam seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (18/12/2020).

Komentar Rouhani datang hanya satu hari setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei membuat pernyataan serupa untuk mendukung AS yang bergabung kembali dengan perjanjian era Obama, di mana Rouhani dan Biden berperan dalam pembentukannya.

Khamenei telah mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa Iran perlu bekerja untuk meniadakan sanksi.

"Jika sanksi dapat dicabut dengan cara yang benar, bijaksana, Iran-Islam dan bermartabat, ini harus dilakukan," ucap Rouhani.

Pernyataan senada antara Rouhani dan Khamenei adalah sebuah peristiwa langka di antara dua pejabat Iran itu. Sebelumnya keduanya kerap berselisih tentang cara terbaik menangani masalah tertentu.

Pada Mei 2019, Khamenei mengkritik Rouhani dan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif atas kesepakatan yang diselesaikan untuk kesepakatan 2015. Khamenei mengatakan kepada mahasiswa dalam sebuah acara bahwa ia telah memperingatkan pasangan itu beberapa kali tentang kekhawatirannya. Komentar itu memperjelas komentar yang dia buat pada Agustus 2018, ketika Khamenei mengatakan bahwa negosiator Iran telah melewati garis merah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1136 seconds (0.1#10.140)