Antrean Panjang Terlihat di Bank Makanan Milan Saat Krisis Memburuk

Selasa, 15 Desember 2020 - 05:05 WIB
loading...
Antrean Panjang Terlihat di Bank Makanan Milan Saat Krisis Memburuk
Warga antre untuk mendapat bantuan di bank makanan dan pusat bantuan di Milan, Italia. Foto/REUTERS
A A A
MILAN - Antrean panjang terlihat di bank-bank makanan dan pusat bantuan di ibu kota keuangan Italia , Milan, saat krisis ekonomi memburuk akibat pandemi Covid-19.

Virus corona membuat krisis ekonomi kian parah menjelang Natal.

Ketika jumlah kasus melonjak setelah musim panas, ekonomi Italia stagnan akibat lockdown untuk menghentikan penyebaran COVID-19.

"Selama periode pandemi ini, jumlahnya meningkat," ungkap Luigi Rossi, wakil presiden kelompok bantuan lokal Pane Quotidiano, saat antrean memanjang di blok di luar pusat kota di selatan Milan. (Baca Juga: Saudi Deklarasikan Kemenangan atas Covid-19)

“Kami yakin bahwa semakin banyak krisis ini, semakin banyak yang akan terjadi,” papar Rossi. (Lihat Infografis: Beberapa Negara Ini akan Mengharamkan Mobil Bensin dan Diesel)

Bahkan di Milan yang makmur, krisis telah menggigit sangat dalam karena sebagian besar perekonomian terhenti. (Lihat Video: Ancam Kapolda Metro Jaya di Medsos, Simpatisan FPI Diringkus Polisi)

Banyak orang yang baru saja terpaksa meminta bantuan di kota yang dianggap sebagai motor ekonomi Italia.



“Ada begitu banyak orang seperti saya yang jadi orang miskin baru,” papar Alberto, 66, yang tidak mau memberikan nama belakangnya.

Dengan berakhirnya pameran perdagangan yang memberikan kontribusi besar pada ekonomi pra-krisis di Milan, dia telah kehilangan pekerjaan dan datang ke pusat bantuan selama lima bulan terakhir.

“Saya masih harus membayar sewa, saya harus membeli makanan dan meskipun pasangan saya bekerja, itu tidak cukup,” ujar dia.

Seperti pusat-pusat bantuan yang dijalankan kelompok amal lainnya, Pane Quotidiano buka 7 hari sepekan dari jam 9 pagi sampai 11 malam. Pane menangani rata-rata 800 orang setiap hari.

Pane Quotidiano telah beroperasi di Milan selama lebih dari satu abad

Pemerintah telah memberlakukan lockdown dan menawarkan dukungan kepada perusahaan yang memberhentikan pekerja.

Untuk para penjaga rumah, pembersih, staf restoran, dan lainnya yang dipekerjakan secara tidak resmi dan dibayar tunai, tidak ada bantuan sama sekali.

“Bagaimana Anda bisa bertahan?” tanya Maria-Rosa Mamone, 76, yang datang ke pusat bantuan untuk mengambil makanan dan hadiah Natal untuk cucunya.

Dengan tiga orang di rumah dan sewa sebesar USD700 yang harus dibayar setiap bulan, dia harus berjuang keras. “Setidaknya saya bisa datang ke sini. Semuanya ada di sini, roti, susu," ungkap dia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1024 seconds (0.1#10.140)