Klaim Terbaru Iran: Ilmuwan Nuklirnya Dibunuh Senjata NATO

Kamis, 10 Desember 2020 - 02:00 WIB
loading...
Klaim Terbaru Iran:...
Prosesi pemakaman ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh. Ilmuwan ini disergap dan dibunuh di pinggiran Teheran akhir November lalu. Foto/WANA via REUTERS
A A A
TEHERAN - Iran melontarkan klaim terbaru terkait pembunuhan terhadap ilmuwan nuklirnya, Mohsen Fakhrizadeh di pinggiran Teheran akhir November lalu. Klaim terbaru ini menyebut sang ilmuwan dibunuh dengan senjata NATO.

Klaim ini disampaikan Sekretaris Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran, Mohsen Rezaei pada hari Rabu. Menurutnya, apa yang dia sampaikan bersumber dari laporan yang disampaikan oleh kepala staf militer setempat, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.

"Mayor Jenderal Bagheri mengatakan bahwa senjata yang digunakan untuk membunuh martir Mohsen Fakhrizadeh adalah milik NATO," kata Rezaei seperti dikutip dari kantor berita Mehr, Kamis (10/12/2020). (Baca: IRGC: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senjata Canggih yang Dikontrol Satelit )

Menurut Rezai senjata itu dilengkapi peredam suara, yang membuat para pengawal Fakhrizadeh tidak bisa mendengar suara tembakan.

Pada awalnya, pejabat Iran melaporkan Fakhrizadeh, yang merupakan kepala pusat inovasi Kementerian Pertahanan Iran, tewas oleh senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh setelah meninggalkan mobil lapis baja miliknya. Pembunuhan di dekat kota Absard itu terjadi dua hari sebelum peringatan 10 tahun kematian fisikawan nuklir Iran lainnya, Majid Shahriari.

Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengklaim Fakhrizadeh dibunuh dengan senjata canggih yang dikontrol oleh satelit. (Baca juga: Iran Akui Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya Canggih, Senjata Israel Disalahkan )

Para pejabat tinggi Iran menuduh Israel memiliki peran dalam pembunuhan itu dan berjanji akan memberikan tanggapan. Beberapa pejabat Iran juga menduga ada keterlibatan Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Israel secara resmi tidak berkomentar atas pembunuhan Fakhrizadeh. Sedangkan Arab Saudi membantah terlibat.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Diego Garcia yang Berjarak...
Diego Garcia yang Berjarak 2.877 Km dari Indonesia Jadi Pangkalan Pesawat Pengebom AS
Israel Setujui Metode...
Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat
Inggris: Ekspor Komponen...
Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi
AS Potong Tarif Barang-barang...
AS Potong Tarif Barang-barang Receh China dari 120% Jadi 54%
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Dikawal Jet Tempur F-15,...
Dikawal Jet Tempur F-15, Trump Tiba di Saudi
Rekomendasi
Cukai Rakyat Bisa Jadi...
Cukai Rakyat Bisa Jadi Solusi Pelaku Usaha Rokok Kecil di Madura
Efektivitas Stimulus...
Efektivitas Stimulus Ekonomi
Sinopsis Drama Korea...
Sinopsis Drama Korea Tastefully Yours, Kisah Romansa di Balik Keajaiban Kuliner
Berita Terkini
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Agama Warga Negara India...
Agama Warga Negara India dan Persentasenya di Tengah Perang Terbaru Lawan Pakistan
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved