Amnesty: Negara Kaya Beli Terlalu Banyak Vaksin

Rabu, 09 Desember 2020 - 22:31 WIB
loading...
Amnesty: Negara Kaya...
Amnesty Internasional mengatakan negara-negara kaya membeli terlalu banyak vaksin Covid-19, yang akan membuat negara yang lebih miskin kesulitan mendapatkan akses ke vaksin itu. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amnesty Internasional mengatakan negara-negara kaya membeli terlalu banyak vaksin Covid-19 , yang akan membuat negara yang lebih miskin kesulitan mendapatkan akses ke vaksin itu. Amnesty menyebut, negara kaya dapat membeli vaksin dengan dosis yang cukup untuk memvaksinasi orang sebanyak tiga kali pada 2021.

Badan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu dan organisasi lain termasuk Frontline AIDS, Global Justice Now dan Oxfam, mendesak pemerintah dan industri farmasi untuk mengambil tindakan guna memastikan kekayaan intelektual vaksin dibagikan secara luas. ( Baca juga: Biden Janjikan 100 Juta Vaksinasi Covid-19 dalam 100 Hari Pertama )

"Hampir 70 negara miskin hanya akan dapat memvaksinasi satu dari 10 orang terhadap Covid-19 tahun depan, kecuali jika tindakan segera diambil," kata Amnesty International, berdasarkan perhitungan baru-baru ini.

"Data terbaru menunjukkan bahwa negara kaya yang mewakili hanya 14 persen dari populasi dunia telah membeli 53 persen dari semua vaksin yang paling menjanjikan sejauh ini," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu (9/12/2020).

Mereka mengatakan, Kanada adalah negara yang paling banyak membeli vaksin bila mempertimbangkan jumlah populasinya, dengan dosis yang cukup untuk memvaksinasi setiap orang Kanada sebanyak lima kali. ( Baca juga: Vaksin Sinovac Belum Aman Disuntik untuk Usia di Atas 60 Tahun )

Organisasi tersebut mendesak dukungan untuk proposal yang dibuat oleh Afrika Selatan dan India kepada Dewan Organisasi Perdagangan Dunia untuk melepaskan hak kekayaan intelektual untuk vaksin, tes dan perawatan Covid-19.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Amnesty Tegaskan Israel...
Amnesty Tegaskan Israel Lakukan Genosida yang Disiarkan Langsung di Gaza
Hamas Sebut Laporan...
Hamas Sebut Laporan Amnesty tentang Genosida Gaza Buktikan AS Terlibat
Amnesty Desak UE Hormati...
Amnesty Desak UE Hormati ICJ dan Setop Perdagangan dengan Israel
Negara Bagian AS Gugat...
Negara Bagian AS Gugat Pfizer atas Klaim Vaksin Covid-19 yang Dianggap Menyesatkan
Pria Ini Disuntik Vaksin...
Pria Ini Disuntik Vaksin Covid-19 Sebanyak 217 Kali, Ini yang Terjadi Padanya
Pionir Vaksin Covid-19...
Pionir Vaksin Covid-19 Raih Hadiah Nobel Kedokteran
Seret Dalang Teror Kepala...
Seret Dalang Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus di Kantor Tempo ke Meja Hijau!
Trump Dilaporkan Akan...
Trump Dilaporkan Akan Umumkan Pengakuan AS untuk Negara Palestina
Rahasia di Balik Keoknya...
Rahasia di Balik Keoknya Jet Tempur Rafale India oleh J-10C Pakistan
Rekomendasi
Kertanagara Raja Singasari...
Kertanagara Raja Singasari yang Pernah Berkuasa di Daha, tapi Tamat Riwayatnya Diserang Kediri
Golkar Inisiasi Pembentukan...
Golkar Inisiasi Pembentukan Koalisi Permanen, Ini Tujuannya
Anthony Cacace TKO Leigh...
Anthony Cacace TKO Leigh Wood di Ronde 9, Pertahankan Juara IBO
Berita Terkini
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi...
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi dan Ditahan di Singapura 2 Kali karena Menulis tentang Palestina
Militer Pakistan Umumkan...
Militer Pakistan Umumkan Telah Tembak Jatuh 77 Drone Israel yang Dioperasikan India
India Sangkal Sistem...
India Sangkal Sistem Rudal S-400-nya Hancur Diserang Jet Tempur JF-17 Pakistan
Benang Merah antara...
Benang Merah antara Jenderal Pakistan, Osama bin Laden, dan Senjata Nuklir
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
Infografis
5 Negara Menolak Membantu...
5 Negara Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved