Bahrain Buka Impor dari Permukiman Israel, Palestina Marah

Kamis, 03 Desember 2020 - 23:01 WIB
loading...
A A A
Dia mendesak negara-negara Arab untuk tidak mengimpor produk dari Israel. “Ini untuk mencegahnya merambah pasar Arab untuk memperkuat ekonominya (Israel)," papar dia.

Warga Palestina yang tidak memiliki kewarganegaraan berharap menciptakan negara merdeka di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur. Namun masalah pemukiman Yahudi di tanah yang direbut Israel dalam Perang Timur Tengah 1967 telah lama menjadi batu sandungan dalam proses perdamaian yang sekarang buntu.

Palestina sekarang khawatir bahwa hubungan yang menghangat antara negara-negara Teluk dan Israel, bersama dengan dukungan kuat Trump untuk Israel, telah merusak upaya Palestina.

Tidak jelas apa posisi negara-negara Teluk lainnya atas impor dari permukiman Yahudi itu. Tetapi perusahaan wine Israel yang menggunakan anggur yang ditanam di Dataran Tinggi Golan yang diduduki mengatakan pada September bahwa wine mereka akan dijual di UEA.

Israel mengharapkan perdagangan dengan Bahrain bernilai sekitar USD220 juta pada 2021, tidak termasuk kemungkinan kesepakatan pertahanan dan pariwisata.

Al-Zayani mengatakan maskapai Bahrain, Gulf Air untuk sementara dijadwalkan memulai penerbangan ke Tel Aviv pada 7 Januari, dengan penerbangan kargo akan menyusul.

“Kami terpesona dengan betapa terintegrasi sektor teknologi informasi (IT) dan inovasi di Israel telah tertanam di setiap aspek kehidupan,” papar dia.

Dia mengecilkan spekulasi di Israel bahwa warganya yang mengunjungi Bahrain dapat menghadapi risiko pembalasan atas pembunuhan seorang ilmuwan nuklir Iran pada Jumat lalu. Teheran menuduh pelaku pembunuhan itu adalah agen-agen Israel.

"Kami tidak melihat ancaman apa pun, dan oleh karena itu kami tidak melihat persyaratan untuk keamanan tambahan atau perlakuan khusus bagi orang Israel," ungkap dia.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.140)