China Tidak Berlakukan Sanksi Korut, AS Kesal
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengkritik China dengan tajam karena tidak memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara (Korut) . Washington pun berjanji untuk meningkatkan upayanya sendiri seiring harapan yabg memudar untuk teroboson di menit terakhir di bawah Presiden Donald Trump yang akan lengser.
Departemen Luar Negeri AS meluncurkan situs baru, DPRKrewards.com, yang akan memberikan bayaran hingga USD5 juta sebagai tip untuk meningkatkan sanksi terhadap Korut, termasuk pada bisnis di China.
"Saya ingin memberi tahu Anda lebih banyak yang akan datang," kata Alex Wong, wakil khusus perwakilan AS untuk Korut, terkait sanksi.
Dalam pidatonya di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, Wong mengakui bahwa Pyongyang belum mengambil langkah konkret apa pun menuju denuklirisasi dan menyuarakan kewaspadaan atas peluncuran rudal jarak jauh besar-besaran pada sebuah parade di bulan Oktober.
"Mencabut sanksi dan memompa lebih banyak pendapatan ke DPRK sementara fasilitas rudal dan produksi nuklirnya terus bersenandung adalah sesuatu yang tidak akan pernah kami lakukan," kata Wong, mengacu pada nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea seperti dilansir dari AFP, Rabu (2/12/2020).
Penilaiannya yang keras kepala kontras dengan pernyataan-pernyataan indah Trump, yang telah sesumbar bahwa dia mencegah bencana perang dan mengatakan dia pantas mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian.(Baca juga: Analis AS: Kim Jong-un dan Keluarganya Disuntik Vaksin Covid-19 China )
Tetapi Wong sebagian besar membidik China, yang sering menjadi sasaran pemerintahan Trump, karena dia menuduh Beijing mengabaikan sanksi PBB yang dipilihnya sendiri di Dewan Keamanan atas program rudal dan nuklir sekutunya.
"Pencabutan sanksi prematur yang tidak dapat dicapai oleh Beijing melalui pintu depan diplomatik, malah berusaha dicapai melalui pintu belakang," ujar Wong.
"Contoh dari kegagalan kronis ini sangat banyak, berkembang dan mengkhawatirkan," imbuhnya.
Departemen Luar Negeri AS meluncurkan situs baru, DPRKrewards.com, yang akan memberikan bayaran hingga USD5 juta sebagai tip untuk meningkatkan sanksi terhadap Korut, termasuk pada bisnis di China.
"Saya ingin memberi tahu Anda lebih banyak yang akan datang," kata Alex Wong, wakil khusus perwakilan AS untuk Korut, terkait sanksi.
Dalam pidatonya di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, Wong mengakui bahwa Pyongyang belum mengambil langkah konkret apa pun menuju denuklirisasi dan menyuarakan kewaspadaan atas peluncuran rudal jarak jauh besar-besaran pada sebuah parade di bulan Oktober.
"Mencabut sanksi dan memompa lebih banyak pendapatan ke DPRK sementara fasilitas rudal dan produksi nuklirnya terus bersenandung adalah sesuatu yang tidak akan pernah kami lakukan," kata Wong, mengacu pada nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea seperti dilansir dari AFP, Rabu (2/12/2020).
Penilaiannya yang keras kepala kontras dengan pernyataan-pernyataan indah Trump, yang telah sesumbar bahwa dia mencegah bencana perang dan mengatakan dia pantas mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian.(Baca juga: Analis AS: Kim Jong-un dan Keluarganya Disuntik Vaksin Covid-19 China )
Tetapi Wong sebagian besar membidik China, yang sering menjadi sasaran pemerintahan Trump, karena dia menuduh Beijing mengabaikan sanksi PBB yang dipilihnya sendiri di Dewan Keamanan atas program rudal dan nuklir sekutunya.
"Pencabutan sanksi prematur yang tidak dapat dicapai oleh Beijing melalui pintu depan diplomatik, malah berusaha dicapai melalui pintu belakang," ujar Wong.
"Contoh dari kegagalan kronis ini sangat banyak, berkembang dan mengkhawatirkan," imbuhnya.