AS Beber Rencana Hadapi Kebangkitan China, Termasuk Pertahankan Peran Superpower

Sabtu, 21 November 2020 - 03:17 WIB
loading...
A A A
3. Membentengi tatanan internasional yang bebas, terbuka, dan berdasarkan aturan, yang terdiri dari negara-bangsa yang berdaulat dan berdasarkan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kesetiaan pada supremasi hukum.

4. Mengevaluasi kembali sistem aliansi dan organisasi internasional di mana AS berpartisipasi untuk menentukan di mana mereka menguntungkan AS dan di mana Amerika gagal.

5. Memperkuat sistem aliansi dengan berbagi tanggung jawab secara lebih efektif dan membangun yang baru yang berakar pada kebebasan, demokrasi, kedaulatan nasional, hak asasi manusia, dan supremasi hukum.

6. Mempromosikan kepentingan AS dengan mencari peluang untuk bekerja sama dengan Beijing dengan tunduk pada norma keadilan dan timbal balik, membatasi dan menghalangi China ketika keadaan mengharuskan dan mendukung mereka yang mencari kebebasan di China.

7. Mendidik warga AS tentang ruang lingkup dan implikasi dari tantangan China karena ini adalah satu-satunya cara agar mereka dapat mendukung campuran kompleks dari tuntutan kebijakan yang harus diadopsi AS untuk mengamankan kebebasan.

8. Melatih generasi baru pegawai negeri—dalam diplomasi, urusan militer, keuangan, ekonomi, sains dan teknologi, dan bidang lain—dan pemikir kebijakan publik yang tidak hanya fasih berbahasa Mandarin dan memperoleh pengetahuan luas tentang budaya dan sejarah China, tetapi yang juga fasih berbahasa, dan memperoleh pengetahuan luas tentang budaya dan sejarah.

9. Reformasi pendidikan AS, lengkapi pelajar untuk memikul tanggung jawab kewarganegaraan dalam masyarakat yang bebas dan demokratis dengan memahami warisan kebebasan Amerika. Mempersiapkan mereka untuk memenuhi tuntutan khusus era informasi yang kompleks, ekonomi global untuk keahlian di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.

10. Memperjuangkan prinsip kebebasan melalui teladan. Sanksi mungkin diperlukan dalam keadaan yang lebih sulit serta dalam bentuk tekanan non-militer lainnya. Jika kepentingan vital negara dipertaruhkan dan semuanya gagal, kekuatan militer juga dapat digunakan.

Dalam dokumen tersebut, Washington mengutip "kecerobohan" China dalam membiarkan virus corona menyebar ke seluruh dunia dan menyebabkan salah satu pandemi paling mematikan dalam beberapa dekade.

"Beijing mengambil bagian dalam kampanye disinformasi untuk menutupi tanggung jawabnya," bunyi dokumen tersebut. "Namun banyak orang kurang memiliki pemahaman yang tepat tentang karakter dan ruang lingkup tantangan China."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1508 seconds (0.1#10.140)