Rusia Gerah AS Uji Coba Sistem Pertahanan Rudal Berbasis Laut

Jum'at, 20 November 2020 - 09:47 WIB
loading...
Rusia Gerah AS Uji Coba...
Rusia tuding AS berbohong terkait perisai rudal global setelah melakukan uji coba sistem pertahanan rudal berbasis laut. Foto/ABC.net
A A A
MOSKOW - Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) berbohong tentang niat pertahanan misilnya setelah melakukan uji coba intersepsi rudal antar benua (ICBM) baru-baru ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan uji coba itu adalah sebuah bentuk konfirmasi terbaru dari karakter berbahaya dan tidak stabil dari strategi anti rudal balistik Washington dan orientasi anti Rusia yang sangat jelas.

Dia mengambil pengecualian pada penggunaan rudal Standar Rudal-3 (SM-3) Blok IIA yang ditembakkan oleh kapal perusak USS John Finn untuk menjatuhkan ICBM yang diluncurkan dari Atol Kwajalein di Samudra Pasifik.



Senjata itu adalah bagian dari Sistem Pertahanan Rudal Balistik Aegis. Moskow telah lama curiga jika Aegis adalah simpul utama perisai rudal global AS untuk melemahkan kekuatan militer Rusia, untuk melawan ancaman regional seperti Iran dan Korea Utara (Korut).

"Selama bertahun-tahun kolega Amerika kami meyakinkan kami bahwa intersepsi ICBM Rusia oleh sistem Standar Amerika — termasuk modifikasi ini — secara teknis tidak mungkin," kata Zakharova kepada wartawan.

"Dan bahwa mereka membutuhkan sistem pertahanan rudal global secara eksklusif untuk melawan beberapa ancaman regional terbatas, dengan Iran sebagai pokoknya," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (20/11/2020).

Zakharova lantas menegaskan jika uji coba sistem pertahanan rudal terbaru telah membantah narasi tersebut.(Baca juga: Sistem Pertahanan Rudal Berbasis Laut AS Sukses Hancurkan ICBM )

"Tes baru-baru ini secara langsung mengkonfirmasi kepalsuan jaminan Amerika bahwa sistem pertahanan rudal global AS tidak ditujukan untuk melawan Rusia," cetus Zakharova.

"Ini adalah bukti langsung dari contoh konkret tentang bagaimana Washington memanipulasi opini publik negaranya, berbohong kepada mitra internasionalnya dan membenarkan tindakannya di arena internasional dengan dalih yang sangat dibuat-buat," tuturnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
9 Fakta Unik Paus Leo...
9 Fakta Unik Paus Leo XIV yang Bikin Dunia Terbelalak
Rusia dan China Kebut...
Rusia dan China Kebut Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia 2
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Vaksin TBC Diuji Coba,...
Vaksin TBC Diuji Coba, Ini Gejala Tuberkulosis yang Patut Diwaspadai
Nanolite dan Pikolite...
Nanolite dan Pikolite Gelar Yearly Menjelajah Lebih Luas
Bisnis PGE Tetap Solid,...
Bisnis PGE Tetap Solid, Bukti Panas Bumi Punya Prospek Menjanjikan di Indonesia
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Infografis
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved