Ketidaksepakatan dengan Pemerintahan Obama Penyebab Buruknya Hubungan AS-Rusia

Minggu, 15 November 2020 - 11:01 WIB
loading...
Ketidaksepakatan dengan...
Kremlin mengatakan ketidaksepakatan yang terus terjadi selama pemerintahan Barack Obama telah menyebabkan degradasi hubungan saat ini antara Rusia dengan AS. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Ketidaksepakatan yang terus terjadi selama pemerintahan Barack Obama telah menyebabkan degradasi hubungan saat ini antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS) . Hal itu diungkapkan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

"Presiden (Vladimir Putin) bertemu dia (Joseph Biden), tapi tetap saja, kebanyakan dia bertemu dengan atasannya saat itu (Barack Obama), jadi dialognya kebanyakan dengan Obama," ucap Peskov, seperti dilansir Tass pada Minggu (15/11/2020). ( Baca juga: Lavrov: Biden Mungkin akan Mengekor Obama Soal Kebijakan Terhadap Rusia )

"Itu bukan dialog yang mudah, terutama enam bulan terakhir pemerintahan Barack Obama. Ada banyak ketidaksepakatan yang mungkin merupakan pertanda degradasi yang terjadi dalam hubungan kita selama kepresidenan Donald Trump," sambungnya.

Pada saat yang sama, Peskov menolak menjawab pertanyaan apa yang diharapkan Kremlin dari pemerintahan Biden dan Kamala Harris. "Saya tidak punya hak (untuk mengomentari ini) sebelum hasil resmi pemilihan umum," ungkapnya.

Meski demikian, Peskov menyebut Rusia lebih suka melihat presiden AS yang sangat ingin menghidupkan kembali hubungan bilateral. ( Baca juga: Ucapkan Selamat ke Joe Biden, Putin Tunggu Hasil Resmi Pilpres AS )

"Kami akan berinteraksi dengan presiden mana pun yang akan dipilih oleh warga AS. Inilah yang dikatakan oleh Putin, lebih dari satu kali. Tentu saja, kami ingin melihat seorang presiden yang bagaimanapun ingin menghidupkan kembali hubungan bilateral," jelas Peskov.

"Kami akan menghormati setiap pilihan rakyat Amerika. Rusia tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri AS dan tidak akan pernah ikut campur di masa depan, tetapi juga tidak akan mentolerir campur tangan AS dalam urusannya sendiri. Saya yakin, ini seharusnya sudah jelas bagi orang di jalan sekarang," tukasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
4 Tanda Rusia Diduga...
4 Tanda Rusia Diduga Sedang Mempersiapkan Perang Melawan NATO
Apakah Ukraina Memiliki...
Apakah Ukraina Memiliki Senjata Nuklir? Ini Riwayat Bom Atom yang Tak Pernah Meledak
Trump Perintahkan Pembukaan...
Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam di AS
Ukraina Mengharapkan...
Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Melawan Rusia
Petinggi Tesla Bantah...
Petinggi Tesla Bantah Mencari Pengganti Elon Musk sebagai CEO
Setujui Perluasan Serangan,...
Setujui Perluasan Serangan, Israel Ingin Rebut dan Kuasai Gaza
Rekor! Presiden Maladewa...
Rekor! Presiden Maladewa Muizzu Gelar Konferensi Pers 15 Jam, Kalahkan Zelensky
Rekomendasi
Pembatalan Mutasi Letjen...
Pembatalan Mutasi Letjen Kunto Tak Berkaitan dengan Try Sutrisno, Jenderal Dudung: Lazim Terjadi
Greg Poulgrain: Ketidakpuasan...
Greg Poulgrain: Ketidakpuasan di Papua Dipicu Kegagalan Distribusi Kesejahteraan
Ratusan Guru Adu Kemampuan...
Ratusan Guru Adu Kemampuan di Kompetisi Mengajar Bahasa Mandarin
Berita Terkini
Gertak India, Pakistan...
Gertak India, Pakistan Uji Coba Rudal untuk Kedua Kalinya
Saat Blokade Bantuan...
Saat Blokade Bantuan oleh Zionis, Hamas Eksekusi 6 Warga Palestina yang Menjarah
Mantan Pejabat CIA:...
Mantan Pejabat CIA: AS Sengaja Biarkan Ukraina Berdarah-darah
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Panglima Israel Membangkang,...
Panglima Israel Membangkang, Tolak Perintah Netanyahu Serang Gaza Besar-besaran
Kabel Dicuri secara...
Kabel Dicuri secara Terorganisir, Perjalanan Kereta Api Cepat Spanyol Terganggu
Infografis
AS Setujui Penjualan...
AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 T untuk F-16 ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved