Austria Akan Tutup Masjid 'Radikal' setelah Serangan Teror Wina
loading...
A
A
A
WINA - Pemerintah Austria akan memerintahkan penutupan masjid "radikal" setelah serangan teror mengguncang ibu kota negara tersebut, Wina, awal pekan ini. Rencana penutupan masjid itu disampaikan Kementerian Dalam Negeri setempat pada hari Jumat.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan rincian lebih lanjut akan segera diberikan pada konferensi pers oleh Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer dan Menteri Integrasi Susanne Raab. (Baca: Usai Serangan Teror Wina, Kanselir Kurz Sebut Politik Islam Berbahaya )
Empat orang tewas dalam penembakan pada hari Senin, serangan teror besar pertama di Austria dalam beberapa dekade. Pelaku serangan, Kujtim Fejzulai, 20, telah dibunuh oleh polisi.
Sebuah pernyataan dari Komunitas Agama Islam Austria yang diakui secara resmi oleh pemerintah mengatakan; "Dalam diskusi dengan otoritas terkait, kami akan menutup satu masjid".
Pernyataan itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (7/11/2020), mengatakan masjid akan ditutup setelah terungkap informasi bahwa masjid tersebut telah melanggar aturan atas "doktrin agama dan konstitusinya", serta undang-undang nasional yang mengatur lembaga-lembaga Islam. (Baca juga: Giliran Serangan Teror Guncang Wina, Macron Shock dan Ancam Musuh )
Juga pada hari Jumat, Kejaksaan Wina mengatakan kepada AFP bahwa enam dari 16 orang yang ditahan sejak serangan itu telah dibebaskan, dengan sisanya tetap ditahan saat penyelidikan terhadap lingkaran penyerang berlanjut.
Fejzulai yang berkewarganegaraan ganda Austria-Makedonia, sebelumnya telah dihukum karena mencoba bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan rincian lebih lanjut akan segera diberikan pada konferensi pers oleh Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer dan Menteri Integrasi Susanne Raab. (Baca: Usai Serangan Teror Wina, Kanselir Kurz Sebut Politik Islam Berbahaya )
Empat orang tewas dalam penembakan pada hari Senin, serangan teror besar pertama di Austria dalam beberapa dekade. Pelaku serangan, Kujtim Fejzulai, 20, telah dibunuh oleh polisi.
Sebuah pernyataan dari Komunitas Agama Islam Austria yang diakui secara resmi oleh pemerintah mengatakan; "Dalam diskusi dengan otoritas terkait, kami akan menutup satu masjid".
Pernyataan itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (7/11/2020), mengatakan masjid akan ditutup setelah terungkap informasi bahwa masjid tersebut telah melanggar aturan atas "doktrin agama dan konstitusinya", serta undang-undang nasional yang mengatur lembaga-lembaga Islam. (Baca juga: Giliran Serangan Teror Guncang Wina, Macron Shock dan Ancam Musuh )
Juga pada hari Jumat, Kejaksaan Wina mengatakan kepada AFP bahwa enam dari 16 orang yang ditahan sejak serangan itu telah dibebaskan, dengan sisanya tetap ditahan saat penyelidikan terhadap lingkaran penyerang berlanjut.
Fejzulai yang berkewarganegaraan ganda Austria-Makedonia, sebelumnya telah dihukum karena mencoba bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.
(min)