Olimpiade Tokyo: Inggris Tuding Rusia Lakukan Serangan Siber
loading...
A
A
A
LONDON - Pemerintah Inggris menuduh GRU, dinas intelijen militer Rusia , melakukan serangan siber terhadap para pejabat dan organisasi yang terlibat dalam perencanaan Olimpiade 2020 .
Inggris menuduh GRU menargetkan penyelenggara, layanan logistik, dan sponsor dari event olahraga terbesar itu. Olimpiadi 2020 dijadwalkan berlangsung di Tokyo pada Juli tetapi ditunda karena pandemi.
Dalam sebuah pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengutuk tindakan GRU dalam "istilah terkuat", menyebut unit tersebut sinis dan sembrono.(Baca juga: Rusia Bantah Mencoba Curi Data Vaksin Covid-19 dari Seluruh Dunia )
Pernyataan itu juga menuduh badan Rusia itu menargetkan Olimpiade Musim Dingin 2018 dan Pertandingan Paralimpiade di Korea Selatan dengan serangan siber.
"Inggris untuk pertama kalinya hari ini mengonfirmasi sejauh mana GRU menargetkan Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade 2018 di Pyeongchang, Republik Korea," bunyi pernyataan pemerintah Inggris.
"Unit cyber GRU berusaha menyamar sebagai peretas Korea Utara dan China ketika menargetkan upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018," ungkap pernyataan itu seperti dilansir dari CNN, Selasa (20/10/2020).
Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris telah menilai serangan tersebut dan yakin bahwa serangan itu dimaksudkan untuk menyabotase kegiatan itu, karena malware yang digunakan dirancang untuk menghapus data dari dan menonaktifkan komputer dan jaringan.
Menanggapi meluasnya cakupan ancaman, IOC dan negara tuan rumah telah meningkatkan upaya keamanan siber dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam sebuah pernyataan, panitia penyelenggara Tokyo 2020 mengatakan melihat keamanan dunia maya sebagai aspek penting dari penyelenggaraan Olimpiade.
"Meskipun kami tidak dapat mengungkapkan rincian tindakan pencegahan karena sifat topiknya, kami akan terus bekerja sama dengan organisasi dan otoritas terkait untuk memastikan bahwa tindakan tersebut dilaksanakan secara menyeluruh," tambahnya.
Inggris menuduh GRU menargetkan penyelenggara, layanan logistik, dan sponsor dari event olahraga terbesar itu. Olimpiadi 2020 dijadwalkan berlangsung di Tokyo pada Juli tetapi ditunda karena pandemi.
Dalam sebuah pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengutuk tindakan GRU dalam "istilah terkuat", menyebut unit tersebut sinis dan sembrono.(Baca juga: Rusia Bantah Mencoba Curi Data Vaksin Covid-19 dari Seluruh Dunia )
Pernyataan itu juga menuduh badan Rusia itu menargetkan Olimpiade Musim Dingin 2018 dan Pertandingan Paralimpiade di Korea Selatan dengan serangan siber.
"Inggris untuk pertama kalinya hari ini mengonfirmasi sejauh mana GRU menargetkan Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade 2018 di Pyeongchang, Republik Korea," bunyi pernyataan pemerintah Inggris.
"Unit cyber GRU berusaha menyamar sebagai peretas Korea Utara dan China ketika menargetkan upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018," ungkap pernyataan itu seperti dilansir dari CNN, Selasa (20/10/2020).
Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris telah menilai serangan tersebut dan yakin bahwa serangan itu dimaksudkan untuk menyabotase kegiatan itu, karena malware yang digunakan dirancang untuk menghapus data dari dan menonaktifkan komputer dan jaringan.
Menanggapi meluasnya cakupan ancaman, IOC dan negara tuan rumah telah meningkatkan upaya keamanan siber dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam sebuah pernyataan, panitia penyelenggara Tokyo 2020 mengatakan melihat keamanan dunia maya sebagai aspek penting dari penyelenggaraan Olimpiade.
"Meskipun kami tidak dapat mengungkapkan rincian tindakan pencegahan karena sifat topiknya, kami akan terus bekerja sama dengan organisasi dan otoritas terkait untuk memastikan bahwa tindakan tersebut dilaksanakan secara menyeluruh," tambahnya.