Mata-mata Five Eyes Tak Punya Bukti COVID-19 dari Laboratorium Wuhan

Selasa, 05 Mei 2020 - 15:58 WIB
loading...
Mata-mata Five Eyes Tak Punya Bukti COVID-19 dari Laboratorium Wuhan
Ilustrasi aliansi intelijen Five Eyes. Foto/Defense News
A A A
LONDON - Mata-mata dari aliansi intelijen Five Eyes (Lima Mata) mengaku tidak memiliki bukti bahwa virus corona baru (COVID-19) muncul dari laboratorium di Wuhan.

Pengakuan ini sekaligus mempertanyakan kebenaran bocoran dokumen aliansi intelijen Five Eyes yang diterbitkan surat kabar Australia, Sunday Telegraph, pada pekan lalu. Five Eyes adalah aliansi intelijen lima negara; Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Sumber intelijen di Inggris—bagian dari aliansi Five Eyes—mengatakan kepada The Guardian bahwa bocoran dokumen 15 halaman yang menuduh China menyembunyikan perannya dalam krisis kesehatan global itu tidak didasarkan pada data intelijen yang diambil dari jaringan intelijen Five Eyes.

Menurut laporan The Guardian, aliansi Five Eyes percaya bahwa Beijing kemungkinan lebih terbuka tentang apa yang sedang terjadi di Wuhan—tempat pertama wabah COVID-19. Hanya saja, masalah itu bisa berisiko memicu eskalasi berbahaya antara Barat dan China. (Baca: Intelijen Lima Mata Tunjukkan Bagaimana China Tipu Dunia soal COVID-19 )

Pada akhir pekan lalu, Sunday Telegraph mengklaim melihat bocoran dokumen yang mereka sebut disusun oleh "pemerintah Barat yang peduli", yang mengklaim bahwa badan intelijen Five Eyes sedang menyelidiki keterlibatan Beijing dalam munculnya pandemi COVID-19.

Bocoran dokumen yang kebenarannya kini diragukan itu bertepatan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS Michael Richard Pompeo yang mengklaim ada "bukti besar" bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium di Institut Virologi Wuhan.

Meskipun masih belum jelas bagaimana COVID-19 muncul, Washington telah mempromosikan teori bahwa China harus disalahkan atas krisis kesehatan global tersebut. (Baca juga: China Marah Perihal Dokumen Intelijen Lima Mata tentang COVID-19 )

Inggris sendiri telah mengambil pendekatan berbeda untuk menentukan penyebab krisis. Kantor Downing Street atau Kantor Perdana Menteri Inggris telah menolak menuduh COVID-19 berasal dari laboratorium di Wuhan. Namun, kantor itu menekankan bahwa China perlu menjawab banyak pernyataan tentang asal-usul dan penyebaran virus agar dunia lebih siap untuk menghadapi pandemi serupa di masa depan.

Beijing, melalui media pemerintah, telah mengecam media Australia yang membuat laporan perihal dokumen yang diklaim bocoran dari aliansi intelijen Five Eyes. Tindakan media itu dianggap menyalahi kerja jurnalistik dan membahayakan hubungan Beijing dan Canberra yang saat ini sedang bermasalah.

Beijing juga membantah keras klaim Pompeo. Beijing bahkan menantang bekas direktur CIA itu menyodorkan bukti bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium di Wuhan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0964 seconds (0.1#10.140)