China akan Kehilangan Akses pada Stasiun Pelacak Antariksa Australia

Selasa, 22 September 2020 - 02:02 WIB
loading...
China akan Kehilangan...
Stasiun antariksa di Australia. Foto/dimsumdaily
A A A
SYDNEY - China akan kehilangan akses pada stasiun pelacak antariksa strategis di Australia Barat saat kontraknya habis. Keputusan itu mengurangi kemampuan eksplorasi antariksa dan navigasi China di wilayah Pasifik.

Swedish Space Corporation (SSC) memiliki kontrak yang mengizinkan akses China pada antena satelit di stasiun darat itu sejak 2011. Stasiun itu berada dekat stasiun satelit SSC yang digunakan Amerika Serikat (AS) dan berbagai lembaganya, termasuk NASA.

Perusahaan milik negara Swedia itu menyatakan tidak akan membuat kontrak baru apapun di lokasi Australia untuk mendukung para konsumen China setelah kontrak saat ini habis. Meski demikian, SSC tidak menjelaskan kapan kontrak itu habis.

“Dengan kerumitan pasar China , dengan seluruh situasi geopolitik keseluruhan, SSC memutuskan untuk fokus pada pasar lain dalam beberapa tahun mendatang,” papar pernyataan SSC.

Lokasi itu dimiliki oleh anak usaha SSC, SSC Space Australia. Pemerintah Australia dan China belum memberikan komentar.

Ekspansi kemampuan antariksa China, termasuk semakin canggihnya jaringan navigasi Beidou, menjadi salah satu ketegangan baru antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kedua negara berkonflik dalam segala bidang mulai dari teknologi dan perdagangan hingga aktivitas China di Laut China Selatan.

Australia memiliki aliansi kuat dengan AS, termasuk bekerja sama dalam riset dan program antariksa. Hubungan diplomatik Australia dan China juga pecah.

“China terakhir menggunakan Stasiun Satelit Yatharagga di kota Perth, Australia, pada Juni 2013 untuk mendukung misi Shenzhou 10 dengan tiga orang yang menyelesaikan serangkaian tes docking antariksa,” papar pernyataan SSC. (Baca Juga: Iran: Penerapan Kembali Sanksi PBB Hanya Ada di Imajinasi Pompeo)

SSC menjelaskan kontrak sekarang mendukung misi antariksa sains China dalam program untuk penerbangan manusia ke antariska untuk telemetri, pelacakan dan layanan komando. (Baca Infografis: Mampukah S-400 Milik China Rontokkan Rudal-Rudal AS di Taiwan?)

Stasiun darat menjadi bagian penting dalam program antariksa karena menciptakan jaringan telekomunikasi dengan pesawat antariksa. Meski berbagai stasiun itu memiliki kemampuan berbeda, mereka dapat dilengkapi untuk koordinasi satelit untuk Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS) sipil-militer seperti Beidou, GLONASS Rusia, sistem Galileo Uni Eropa dan GPS milik AS. (Lihat Video: Keluarga Dikucilkan, Pasien Covid-19 di Mandailing Natal Curhat di Medsos)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1906 seconds (0.1#10.140)