Kebakaran Mengerikan California Tewaskan 33 Orang, AS Keluarkan 'Bendera Merah'
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kebakaran hutan yang mengerikan di negara bagian California , Amerika Serikat (AS), telah menewaskan 33 orang dan menjadikan langit di wilayah itu berwarna oranye pekat seperti penampakan planet Mars.
Dinas Cuaca Nasional mengeluarkan "peringatan bendera merah" di tengah-tengah kondisi cuaca kering yang dapat memicu kebakaran serupa di wilayah lain.
Pihak berwenang mengatakan kondisi tersebut bisa berkontribusi pada penyebaran yang signifikan dari kebakaran baru dan yang sudah ada, di tengah kebakaran di seluruh negara bagian California, Oregon dan Washington yang telah menghancurkan lingkungan dan lahan hutan, meninggalkan lanskap tandus dan abu-abu seukuran kota New Jersey. (Baca: Langit San Francisco Mengerikan, Warnanya Oranye dan Abu Berjatuhan seperti Salju )
Setidaknya 10 orang telah tewas dalam seminggu terakhir di seluruh Oregon. Para pejabat mengatakan banyak orang hilang dari kebakaran lain, dan jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat. Sebanyak 20 orang telah tewas di California sejak awal Agustus, dan satu orang tewas di negara bagian Washington.
Kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah mengamuk di AS bagian barat
Pada hari Minggu. Tim pencarian dan penyelamatan, dengan anjing di belakangnya, dikerahkan di seluruh reruntuhan kota Oregon selatan yang telah menghitam.
Gubernur Oregon, Kate Brown,mengatakan kepada CBS bahwa sedikitnya 35 kebakaran aktif sedang terjadi di negara bagian tersebut. Pemicunya, kata dia, adalah kondisi kekeringan, suhu ekstrem, dan angin kencang menciptakan badai api yang sempurna untuk kobaran api.
Setelah empat hari cuaca yang sangat panas dan berangin, akhir pekan membawa angin yang lebih tenang yang bertiup ke pedalaman dari Samudra Pasifik, dan kondisi yang lebih sejuk dan lebih lembab yang membantu kru membuat kemajuan dalam mengatasi kobaran api yang membakar tanpa terkendali di awal pekan. (Baca juga: Kebakaran Hutan, California Umumkan Keadaan Darurat di Lima Wilayah )
Meski begitu, para pejabat darurat khawatir bahwa perubahan cuaca mungkin tidak cukup untuk memadamkan api.
"Kami khawatir bahwa barisan depan yang masuk tidak akan memberikan banyak hujan di sini di wilayah Medford dan itu akan membawa peningkatan angin," kata juru bicara Biro Manajemen Pertanahan Kyle Sullivan kepada kantor berita Reuters, Senin (14/9/2020).
Menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire), di California, hampir 17.000 petugas pemadam kebakaran sedang memerangi 29 kebakaran hutan besar. Kondisi cuaca yang membaik telah membantu mereka menahan sebagian besar kobaran api.
Lebih dari 4.000 rumah dan bangunan lainnya telah terbakar di negara bagian California selama tiga minggu terakhir. Tiga juta hektare lahan telah juga telah hangus terbakar.
Asap tebal yang telah mewarnai langit California menjadi oranye juga telah membantu petugas pemadam kebakaran menjaga api paling mematikan di negara bagian itu sepanjang tahun ini dengan menghalangi matahari, mengurangi suhu, dan meningkatkan kelembapan. (Baca juga: Kebakaran Ekstrem Landa California, Ratusan Orang Mengungsi )
Asap juga menciptakan kondisi yang lebih dingin di Oregon. Tapi itu juga disalahkan karena menciptakan udara paling kotor dalam setidaknya 35 tahun di beberapa tempat, yang menurut juru bicara kualitas lingkungan negara bagian itu "benar-benar tidak masuk akal".
Pada hari Sabtu, kelima kota yang udaranya paling tercemar di dunia berada di Pantai Barat AS. Data itu dari IQAir, yang menyatakan kabut asap tebal dan abu melapisi atmosfer dari Los Angeles hingga Vancouver di Kanada.
Di Portland, penduduk memasukkan handuk di bawah tiang pintu untuk mencegah asap masuk atau mengenakan masker N95 di rumah mereka sendiri.
Tiga pemimpin Demokrat di California, Oregon dan Washington menyalahkan perubahan iklim atas kondisi buruk negara bagian tersebut.
"Ini menjengkelkan saat ini kami memiliki tantangan kosmik ini bagi komunitas kami, seluruh Pantai Barat Amerika Serikat terbakar, memiliki presiden yang menyangkal bahwa ini bukan hanya kebakaran hutan, ini adalah kebakaran iklim," kata Gubernur Negara Bagian Washington Jay Inslee dalam program "This Week" ABC.
Sementara itu, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan tidak dapat disangkal bahwa keadaan ekstrem ini terkait dengan perubahan iklim.
Sedangkan Presiden Donald Trump berencana mengunjungi California pada hari Senin dan bertemu dengan pejabat federal dan negara bagian.
Dia mengatakan bahwa gubernur wilayah barat AS bertanggung jawab atas musim kebakaran yang hebat dalam beberapa tahun terakhir, dan menuduh mereka melakukan pengelolaan hutan yang buruk.
"Mereka (wilayah barat AS) tidak pernah mengalami hal seperti ini," kata Trump, yang secara sistematis meremehkan pemanasan global, pada acara kampanye di Nevada. "Harap ingat kata-kata ini, sangat sederhana; pengelolaan hutan."
Dinas Cuaca Nasional mengeluarkan "peringatan bendera merah" di tengah-tengah kondisi cuaca kering yang dapat memicu kebakaran serupa di wilayah lain.
Pihak berwenang mengatakan kondisi tersebut bisa berkontribusi pada penyebaran yang signifikan dari kebakaran baru dan yang sudah ada, di tengah kebakaran di seluruh negara bagian California, Oregon dan Washington yang telah menghancurkan lingkungan dan lahan hutan, meninggalkan lanskap tandus dan abu-abu seukuran kota New Jersey. (Baca: Langit San Francisco Mengerikan, Warnanya Oranye dan Abu Berjatuhan seperti Salju )
Setidaknya 10 orang telah tewas dalam seminggu terakhir di seluruh Oregon. Para pejabat mengatakan banyak orang hilang dari kebakaran lain, dan jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat. Sebanyak 20 orang telah tewas di California sejak awal Agustus, dan satu orang tewas di negara bagian Washington.
Kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah mengamuk di AS bagian barat
Pada hari Minggu. Tim pencarian dan penyelamatan, dengan anjing di belakangnya, dikerahkan di seluruh reruntuhan kota Oregon selatan yang telah menghitam.
Gubernur Oregon, Kate Brown,mengatakan kepada CBS bahwa sedikitnya 35 kebakaran aktif sedang terjadi di negara bagian tersebut. Pemicunya, kata dia, adalah kondisi kekeringan, suhu ekstrem, dan angin kencang menciptakan badai api yang sempurna untuk kobaran api.
Setelah empat hari cuaca yang sangat panas dan berangin, akhir pekan membawa angin yang lebih tenang yang bertiup ke pedalaman dari Samudra Pasifik, dan kondisi yang lebih sejuk dan lebih lembab yang membantu kru membuat kemajuan dalam mengatasi kobaran api yang membakar tanpa terkendali di awal pekan. (Baca juga: Kebakaran Hutan, California Umumkan Keadaan Darurat di Lima Wilayah )
Meski begitu, para pejabat darurat khawatir bahwa perubahan cuaca mungkin tidak cukup untuk memadamkan api.
"Kami khawatir bahwa barisan depan yang masuk tidak akan memberikan banyak hujan di sini di wilayah Medford dan itu akan membawa peningkatan angin," kata juru bicara Biro Manajemen Pertanahan Kyle Sullivan kepada kantor berita Reuters, Senin (14/9/2020).
Menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire), di California, hampir 17.000 petugas pemadam kebakaran sedang memerangi 29 kebakaran hutan besar. Kondisi cuaca yang membaik telah membantu mereka menahan sebagian besar kobaran api.
Lebih dari 4.000 rumah dan bangunan lainnya telah terbakar di negara bagian California selama tiga minggu terakhir. Tiga juta hektare lahan telah juga telah hangus terbakar.
Asap tebal yang telah mewarnai langit California menjadi oranye juga telah membantu petugas pemadam kebakaran menjaga api paling mematikan di negara bagian itu sepanjang tahun ini dengan menghalangi matahari, mengurangi suhu, dan meningkatkan kelembapan. (Baca juga: Kebakaran Ekstrem Landa California, Ratusan Orang Mengungsi )
Asap juga menciptakan kondisi yang lebih dingin di Oregon. Tapi itu juga disalahkan karena menciptakan udara paling kotor dalam setidaknya 35 tahun di beberapa tempat, yang menurut juru bicara kualitas lingkungan negara bagian itu "benar-benar tidak masuk akal".
Pada hari Sabtu, kelima kota yang udaranya paling tercemar di dunia berada di Pantai Barat AS. Data itu dari IQAir, yang menyatakan kabut asap tebal dan abu melapisi atmosfer dari Los Angeles hingga Vancouver di Kanada.
Di Portland, penduduk memasukkan handuk di bawah tiang pintu untuk mencegah asap masuk atau mengenakan masker N95 di rumah mereka sendiri.
Tiga pemimpin Demokrat di California, Oregon dan Washington menyalahkan perubahan iklim atas kondisi buruk negara bagian tersebut.
"Ini menjengkelkan saat ini kami memiliki tantangan kosmik ini bagi komunitas kami, seluruh Pantai Barat Amerika Serikat terbakar, memiliki presiden yang menyangkal bahwa ini bukan hanya kebakaran hutan, ini adalah kebakaran iklim," kata Gubernur Negara Bagian Washington Jay Inslee dalam program "This Week" ABC.
Sementara itu, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan tidak dapat disangkal bahwa keadaan ekstrem ini terkait dengan perubahan iklim.
Sedangkan Presiden Donald Trump berencana mengunjungi California pada hari Senin dan bertemu dengan pejabat federal dan negara bagian.
Dia mengatakan bahwa gubernur wilayah barat AS bertanggung jawab atas musim kebakaran yang hebat dalam beberapa tahun terakhir, dan menuduh mereka melakukan pengelolaan hutan yang buruk.
"Mereka (wilayah barat AS) tidak pernah mengalami hal seperti ini," kata Trump, yang secara sistematis meremehkan pemanasan global, pada acara kampanye di Nevada. "Harap ingat kata-kata ini, sangat sederhana; pengelolaan hutan."
(min)