Iran: Kesepakatan Normalisasi Bahrain-Israel Pengkhianatan Besar
loading...
A
A
A
TEHERAN - Pejabat Iran menganggap kesepakatan antara Israel dan Bahrain adalah pengkhianatan besar pada rakyat Palestina dan tujuan Islam.
Pernyataan itu diungkapkan oleh penasehat khusus urusan internasional ketua parlemen Iran untuk mengomentari kesepakatan antara Israel dan Bahrain yang menjalin hubungan diplomatik.
“Para pemimpin lalai di Uni Emirat Arab, #Bahrain harus tidak membuka jalan untuk skema Zionis. Mereka harus belajar dari sejarah. Besok terlambat! Garis hidup Amerika Serikat telah usang selama bertahun-tahun,” tweet Hossein Amir-Abdollahian, mantan deputi menteri luar negeri Iran.
Adapun Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan dia mengapresiasi langkah penting Israel dan Bahrain yang menjalin hubungan diplomatik.
“Kesepakatan yang diumumkan itu akan membantu menciptakan stabilitas dan perdamaian di TimurTengah, dengan cara yang mencapai penyelesaian permanen isu Palestina,” papar Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. (Baca Juga: Kasus Covid-19 Tak Turun, Lockdown di Melbourne Diperpanjang Dua Pekan)
Penasehat media raja Bahrain Nabeel Al-Hamer menyebut normalisasi hubungan Bahrain dan Israel menjadi jalan terbaik untuk menjamin hak rakyat Palestina. (Baca Infografis: Relawan Banyak yang Tumbang, Minta Tes Vaksin COVID-19 Dihentikan)
Bahrain menjadi negara Teluk kedua setelah UEA yang membuat kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel. (Lihat Video: Bayangan Putih Diduga Tuyul Terekam CCTV Warga)
Pernyataan itu diungkapkan oleh penasehat khusus urusan internasional ketua parlemen Iran untuk mengomentari kesepakatan antara Israel dan Bahrain yang menjalin hubungan diplomatik.
“Para pemimpin lalai di Uni Emirat Arab, #Bahrain harus tidak membuka jalan untuk skema Zionis. Mereka harus belajar dari sejarah. Besok terlambat! Garis hidup Amerika Serikat telah usang selama bertahun-tahun,” tweet Hossein Amir-Abdollahian, mantan deputi menteri luar negeri Iran.
Adapun Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan dia mengapresiasi langkah penting Israel dan Bahrain yang menjalin hubungan diplomatik.
“Kesepakatan yang diumumkan itu akan membantu menciptakan stabilitas dan perdamaian di TimurTengah, dengan cara yang mencapai penyelesaian permanen isu Palestina,” papar Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. (Baca Juga: Kasus Covid-19 Tak Turun, Lockdown di Melbourne Diperpanjang Dua Pekan)
Penasehat media raja Bahrain Nabeel Al-Hamer menyebut normalisasi hubungan Bahrain dan Israel menjadi jalan terbaik untuk menjamin hak rakyat Palestina. (Baca Infografis: Relawan Banyak yang Tumbang, Minta Tes Vaksin COVID-19 Dihentikan)
Bahrain menjadi negara Teluk kedua setelah UEA yang membuat kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel. (Lihat Video: Bayangan Putih Diduga Tuyul Terekam CCTV Warga)
(sya)