Calon PM Jepang Suga Janjikan Asuransi Tanggung Perawatan Kesuburan
loading...
A
A
A
TOKYO - Calon Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga menjanjikan asuransi menanggung biaya perawatan kesuburan yang mahal.
Suga menjelaskan tingkat kelahiran yang rendah di Jepang menjadi tantangan jangka panjang. Dia pun berjanji menciptakan lingkungan di mana wanita dapat tetap sehat dan berperan aktif dalam masyarakat.
Komentarnya itu memperkuat harga saham di perusahaan-perusahaan pembuat perawatan kesuburan, dengan ASKA Pharmaceutical Co Ltd naik 16%.
“Untuk memperluas dukungan rumah tangga yang ingin melahirkan anak, kami akan membuat perawatan kesuburan ditanggung asuransi,” kata Suga.
Kebijakan PM Jepang Shinzo Abe mendorong peran wanita dalam ekonomi dan politik sebagai pilar upayanya mengatasi tingkat kelahiran bayi yang rendah dan populasi yang menua di Jepang.
Namun kesenjangan gender di Jepang melebar di era pemerintahan Abe dan tingkat kelahiran bayi mencapai level terendah tahun lalu.
Pemerintahan Abe menyebut populasi yang menua dan turunnya jumlah kelahiran bayi sebagai krisis nasional. Abe pun menerapkan pendidikan gratis untuk anak pra-sekolah dan layanan daycare gratis untuk anak mulai tahun lalu. (Baca Juga: Inggris Akui Utang pada Iran Sebesar Rp7,8 Triliun Selama 40 Tahun)
Namun pemerintahannya masih mendapat kritik bahwa para ibu yang bekerja berada dalam daftar tunggu yang lama agar anak mereka masuk dalam program tersebut. (Baca Infografis: Badai Haishen terjang Jepang, Curah Hujan Sangat Tinggi)
Meski Suga berjanji menerapkan kebijakan Abe yang sudah berjalan di bidang ekonomi, dia menyatakan dukungan perawatan kesuburan menjadi salah satu janji kampanyenya. (Lihat Video: Gara-Gara Kompor Warga, Permukiman Padat di Jatinegara Ludes Terbakar)
Suga menjelaskan tingkat kelahiran yang rendah di Jepang menjadi tantangan jangka panjang. Dia pun berjanji menciptakan lingkungan di mana wanita dapat tetap sehat dan berperan aktif dalam masyarakat.
Komentarnya itu memperkuat harga saham di perusahaan-perusahaan pembuat perawatan kesuburan, dengan ASKA Pharmaceutical Co Ltd naik 16%.
“Untuk memperluas dukungan rumah tangga yang ingin melahirkan anak, kami akan membuat perawatan kesuburan ditanggung asuransi,” kata Suga.
Kebijakan PM Jepang Shinzo Abe mendorong peran wanita dalam ekonomi dan politik sebagai pilar upayanya mengatasi tingkat kelahiran bayi yang rendah dan populasi yang menua di Jepang.
Namun kesenjangan gender di Jepang melebar di era pemerintahan Abe dan tingkat kelahiran bayi mencapai level terendah tahun lalu.
Pemerintahan Abe menyebut populasi yang menua dan turunnya jumlah kelahiran bayi sebagai krisis nasional. Abe pun menerapkan pendidikan gratis untuk anak pra-sekolah dan layanan daycare gratis untuk anak mulai tahun lalu. (Baca Juga: Inggris Akui Utang pada Iran Sebesar Rp7,8 Triliun Selama 40 Tahun)
Namun pemerintahannya masih mendapat kritik bahwa para ibu yang bekerja berada dalam daftar tunggu yang lama agar anak mereka masuk dalam program tersebut. (Baca Infografis: Badai Haishen terjang Jepang, Curah Hujan Sangat Tinggi)
Meski Suga berjanji menerapkan kebijakan Abe yang sudah berjalan di bidang ekonomi, dia menyatakan dukungan perawatan kesuburan menjadi salah satu janji kampanyenya. (Lihat Video: Gara-Gara Kompor Warga, Permukiman Padat di Jatinegara Ludes Terbakar)
(sya)