Corona Bunuh Hampir 1.000 Orang di Iran, Khamenei Keluarkan Fatwa
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan fatwa di tengah meningkatnya jumlah korban virus Corona di negara itu. Khamenei mengeluarkan fatwa melarang perjalanan tidak perlu dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus COVID-19 yang telah menewaskan hampir 1.000 orang di Iran.
Dikutip dari Russia Today, Rabu (18/3/2020), dalam fatwanya, Khamenei mendesak warga Iran untuk menghormati otoritas kesehatan dan untuk tidak bepergian ke seluruh wilayah negara itu tanpa alasan yang sah.
Sebagai Pemimpin Spiritual Tertinggi, Khamenei memiliki keputusan akhir tentang semua urusan negara dan keputusan yang diterbitkan pada hari Selasa itu adalah sebuah langkah yang langka.
Pihak berwenang Iran telah meminta warga untuk tidak bepergian dan menutup situs-situs suci Syiah pada hari Senin dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Namun, banyak yang menentang pembatasan itu, sementara beberapa umat beragama garis keras bahkan membobol situs suci yang terkunci di Masyhad dan Qom dalam semalam, berhasrat untuk berdoa di sana.
Para ilmuwan Iran memperingatkan bahwa jika warga Iran terus mengabaikan pedoman kesehatan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, situasinya dapat dengan mudah lepas kendali. Sebuah studi Universitas Teknologi Sharif Iran menunjukkan Iran akan melihat 120.000 kasus infeksi dan 12.000 laporan kematian jika warganya benar-benar berpegang pada pedoman kesehatan.
Akan tetapi, jika mengabaikan pedoman apa pun, kemungkinan akan menghancurkan seluruh sistem perawatan kesehatan negara itu - dalam hal ini, empat juta kasus dan 3,5 juta kematian mungkin terjadi, kata mereka.
Iran adalah salah satu negara yang paling terpukul oleh pandemi virus Corona. Pada hari Selasa, pihaknya melihat peningkatan 13 persen dalam jumlah korban jiwa, yang mendekati 1.000.
"Jumlah korban tewas adalah 988 dengan 1.178 orang yang terinfeksi baru dalam 24 jam terakhir, sekarang jumlah total kasus yang terinfeksi adalah 16.169 di seluruh negeri," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur. Dia menambahkan bahwa 5.389 orang yang terinfeksi virus telah pulih.
Dikutip dari Russia Today, Rabu (18/3/2020), dalam fatwanya, Khamenei mendesak warga Iran untuk menghormati otoritas kesehatan dan untuk tidak bepergian ke seluruh wilayah negara itu tanpa alasan yang sah.
Sebagai Pemimpin Spiritual Tertinggi, Khamenei memiliki keputusan akhir tentang semua urusan negara dan keputusan yang diterbitkan pada hari Selasa itu adalah sebuah langkah yang langka.
Pihak berwenang Iran telah meminta warga untuk tidak bepergian dan menutup situs-situs suci Syiah pada hari Senin dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Namun, banyak yang menentang pembatasan itu, sementara beberapa umat beragama garis keras bahkan membobol situs suci yang terkunci di Masyhad dan Qom dalam semalam, berhasrat untuk berdoa di sana.
Para ilmuwan Iran memperingatkan bahwa jika warga Iran terus mengabaikan pedoman kesehatan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, situasinya dapat dengan mudah lepas kendali. Sebuah studi Universitas Teknologi Sharif Iran menunjukkan Iran akan melihat 120.000 kasus infeksi dan 12.000 laporan kematian jika warganya benar-benar berpegang pada pedoman kesehatan.
Akan tetapi, jika mengabaikan pedoman apa pun, kemungkinan akan menghancurkan seluruh sistem perawatan kesehatan negara itu - dalam hal ini, empat juta kasus dan 3,5 juta kematian mungkin terjadi, kata mereka.
Iran adalah salah satu negara yang paling terpukul oleh pandemi virus Corona. Pada hari Selasa, pihaknya melihat peningkatan 13 persen dalam jumlah korban jiwa, yang mendekati 1.000.
"Jumlah korban tewas adalah 988 dengan 1.178 orang yang terinfeksi baru dalam 24 jam terakhir, sekarang jumlah total kasus yang terinfeksi adalah 16.169 di seluruh negeri," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur. Dia menambahkan bahwa 5.389 orang yang terinfeksi virus telah pulih.
(ian)