Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan

Jum'at, 25 April 2025 - 18:45 WIB
loading...
Konflik Kashmir Memanas!...
Tentara India dikerahkan di wilayah Kashmir. Foto/birminghammail.co.uk
A A A
KASHMIR - Pasukan India dan Pakistan saling tembak di sepanjang Garis Kontrol (LOC) yang memisahkan kedua negara saat PBB menyerukan "penahanan diri secara maksimal".

Baku tembak terjadi di tengah peringatan akan eskalasi militer yang lebih luas menyusul serangan mematikan terbaru di kota Pahalgam, Kashmir.

Kashmir telah terbagi antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan mereka pada tahun 1947, dengan keduanya mengklaim wilayah tersebut secara penuh tetapi memerintah bagian-bagiannya secara terpisah.

Situasi ini menyebabkan ketegangan yang berkepanjangan yang telah berubah menjadi kekerasan selama bertahun-tahun.

Sumber militer India mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Jumat (25/4/2025) bahwa pihak Pakistan memulai penembakan.

Seorang pejabat pemerintah di Kashmir yang dikelola Pakistan juga mengonfirmasi kepada kantor berita AFP pada hari Jumat bahwa pasukan saling tembak-menembak, tetapi tidak mengatakan siapa yang memulai baku tembak.

"Tidak ada penembakan terhadap penduduk sipil," ujar Syed Ashfaq Gilani, pejabat Pakistan, kepada AFP.

Tidak jelas di wilayah mana di sepanjang LOC baku tembak itu terjadi, tetapi Umar Mehraj dari Al Jazeera, melaporkan dari Kashmir yang dikelola India, mengatakan dua orang juga terluka dalam baku tembak terpisah di Bandipora.

Pada hari Selasa, tersangka pemberontak menewaskan 26 orang di satu resor di Pahalgam, dalam serangan paling mematikan dalam seperempat abad di Kashmir yang dikelola India.

Pernyataan yang dikeluarkan atas nama Front Perlawanan (TRF), yang diyakini sebagai cabang dari kelompok bersenjata Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Polisi India telah menawarkan hadiah dua juta rupee (USD23.500) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan tiga tersangka yang termasuk dalam kelompok itu, "organisasi teroris" yang ditetapkan PBB.

Insiden mematikan tersebut telah memicu pertikaian diplomatik yang signifikan antara New Delhi dan Islamabad, dengan penarikan diri India dari Perjanjian Perairan Indus, dan Pakistan menghentikan proyek irigasi kanal dan menutup wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan India sebagai balasan atas tuduhan mereka terlibat dalam serangan tersebut.

Pengumuman balasan tersebut membawa hubungan antara kedua negara tetangga bersenjata nuklir tersebut, yang telah berperang tiga kali, ke level terendah dalam beberapa tahun.

Dalam wawancara dengan Al Jazeera pada Kamis malam, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif dengan tegas membantah tuduhan keterlibatan Islamabad dalam serangan tersebut.

“Menuduh Pakistan tidak akan menyelesaikan masalah pendudukan India di Kashmir,” tegas dia.

“Penyusupan beberapa kelompok bersenjata tidak mungkin terjadi,” ujar dia, dengan alasan LOC dijaga ketat.

Pada hari Jumat, kepala militer India Jenderal Upendra Dwivedi mengunjungi Pahalgam untuk meninjau pengaturan keamanan di daerah tersebut.

Perdana Menteri India Narendra Modi telah berjanji memburu para pria bersenjata itu "sampai ke ujung bumi".

Mehraj dari Al Jazeera, yang berada di Pahalgam, mengatakan keamanan telah ditingkatkan di wilayah tersebut sejak serangan mematikan itu.

"Badan-badan keamanan juga mengintensifkan tindakan keras mereka terhadap media. Ratusan orang ditahan dan diinterogasi terkait hubungan mereka dengan serangan itu," ujar dia.

"Warga juga khawatir mereka akan terjebak dalam baku tembak," ungkap Mehraj.

Sementara itu, Shafqat Ali Khan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, menyatakan negara itu siap untuk membalas jika India melanggar hak-haknya.

"Tentara Pakistan tetap sepenuhnya mampu dan siap untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya terhadap segala kesalahan," ungkap dia.

"Bangsa Pakistan tetap berkomitmen pada perdamaian, tetapi tidak akan pernah membiarkan siapa pun melanggar kedaulatan, keamanan, martabat, dan hak-hak mereka yang tidak dapat dicabut," pungkas Ali Khan.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Memperebutkan...
3 Negara yang Memperebutkan Kashmir, Siapa yang Berhak?
Nasib Umat Muslim di...
Nasib Umat Muslim di India ketika Konflik Kashmir Memanas, Diteriaki Pengkhianat dan Diusir dari Tanah Kelahirannya
Tentara India dan Pakistan...
Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Kashmir untuk Malam Kelima Berturut-turut
Di Ambang Perang dengan...
Di Ambang Perang dengan Pakistan, India Borong 26 Jet Tempur Rafale Prancis
Pakistan Klaim Serangan...
Pakistan Klaim Serangan Militer India Segera Terjadi
3 Kasus Penembakan Paling...
3 Kasus Penembakan Paling Berdarah di Kashmir, Terbaru Bikin India-Pakistan di Ambang Perang
Di Ambang Perang dengan...
Di Ambang Perang dengan Pakistan, Kapal Perang India Tembakkan Rudal BrahMos
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Penyebab Spanyol Blackout...
Penyebab Spanyol Blackout Masih Misteri, Ini Dugaannya
Rekomendasi
Anggota DPR Sebut Program...
Anggota DPR Sebut Program MBG Bantu Ciptakan Lapangan Kerja
5 Sayuran yang Tidak...
5 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Penyakit Ginjal, Bayam Tinggi Oksalat
Roy Suryo Ngaku Bertemu...
Roy Suryo Ngaku Bertemu Langsung Pengunggah Ijazah Jokowi di Medsos
Berita Terkini
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
6 jam yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
7 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
8 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
9 jam yang lalu
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
10 jam yang lalu
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
10 jam yang lalu
Infografis
Pakistan dan India Diambang...
Pakistan dan India Diambang Perang Habis-habisan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved