Militer Iran Siaga Tinggi, Peringatkan Negara-negara Arab Tak Dukung AS Serang Teheran
loading...
A
A
A
Pada tahun 2015, Teheran menandatangani perjanjian yang didukung PBB untuk membatasi aktivitas nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi. Trump secara sepihak menarik AS keluar dari kesepakatan tersebut pada tahun 2017 dan memberlakukan kembali sanksi sebagai bagian dari kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran.
Republik Islam Iran merespons dengan mengurangi kepatuhannya berdasarkan kesepakatan tahun 2015.
Iran tetap terbuka untuk pembicaraan tidak langsung melalui Oman, menurut Reuters.
“Pembicaraan tidak langsung menawarkan kesempatan untuk mengevaluasi keseriusan Washington tentang solusi politik,” kata pejabat Iran tersebut.
Pembicaraan dapat segera dimulai jika sinyal AS asli, meskipun prosesnya bisa “berliku-liku", imbuh pejabat tersebut.
Araghchi mengatakan pada hari Minggu bahwa Iran menginginkan pembicaraan pada “posisi yang setara".
Dia menggambarkan AS sebagai pihak yang terus-menerus mengancam untuk menggunakan kekuatan yang melanggar Piagam PBB dan menyatakan posisi yang bertentangan dari para pejabatnya.
Mayor Jenderal Hossein Salami, panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), memperingatkan pada hari Sabtu bahwa Iran “siap untuk perang apa pun.”
Rusia menyatakan sebelumnya bahwa ancaman Amerika terhadap Iran tidak dapat diterima, dan menyerukan pengekangan diri.
Republik Islam Iran merespons dengan mengurangi kepatuhannya berdasarkan kesepakatan tahun 2015.
Iran tetap terbuka untuk pembicaraan tidak langsung melalui Oman, menurut Reuters.
“Pembicaraan tidak langsung menawarkan kesempatan untuk mengevaluasi keseriusan Washington tentang solusi politik,” kata pejabat Iran tersebut.
Pembicaraan dapat segera dimulai jika sinyal AS asli, meskipun prosesnya bisa “berliku-liku", imbuh pejabat tersebut.
Araghchi mengatakan pada hari Minggu bahwa Iran menginginkan pembicaraan pada “posisi yang setara".
Dia menggambarkan AS sebagai pihak yang terus-menerus mengancam untuk menggunakan kekuatan yang melanggar Piagam PBB dan menyatakan posisi yang bertentangan dari para pejabatnya.
Mayor Jenderal Hossein Salami, panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), memperingatkan pada hari Sabtu bahwa Iran “siap untuk perang apa pun.”
Rusia menyatakan sebelumnya bahwa ancaman Amerika terhadap Iran tidak dapat diterima, dan menyerukan pengekangan diri.
(mas)
Lihat Juga :