5 Kontroversi Thaksin Shinawatra, Eks PM Thailand yang Jadi Dewan Penasihat Danantara
loading...
A
A
A
Pendukung Thaksin, yang dikenal dengan sebutan "Red Shirts", memprotes keras tindakan militer tersebut, sementara oposisi yang disebut "Yellow Shirts" mendukung langkah militer tersebut.
Kaburnya Thaksin ke luar negeri menambah kontroversi yang melingkupi kepemimpinannya, dengan banyak pihak yang merasa bahwa dia telah melarikan diri dari tanggung jawab hukum.
Meskipun Thaksin berusaha untuk kembali ke Thailand saat itu, dia tidak pernah berhasil karena masih menghadapi berbagai kasus hukum.
Setelah melarikan diri ke luar negeri, Thaksin terlibat dalam skandal yang melibatkan pembelian klub sepak bola Manchester City pada tahun 2007.
Thaksin membeli klub tersebut dengan harga yang cukup besar, namun dia mendapat kritik karena dianggap lebih fokus pada kepentingan pribadi dan bisnis daripada memikirkan kondisi sosial-politik di Thailand.
Pembelian ini memicu kontroversi karena Thaksin, yang masih sangat berpengaruh di Thailand, dianggap lebih tertarik pada dunia bisnis internasional ketimbang menangani masalah dalam negeri.
Selain itu, pengelolaan Manchester City pada masa Thaksin juga tidak berjalan mulus. Meskipun beberapa prestasi tercapai, namun reputasi Thaksin semakin buruk akibat keterlibatannya dalam sejumlah skandal.
Pada tahun 2008, Thaksin menjual klub tersebut kepada investor asal Abu Dhabi, meskipun pengaruhnya dalam sepak bola Inggris tetap menjadi perdebatan.
Pada 2008, Thaksin dijatuhi hukuman penjara dua tahun setelah terbukti bersalah dalam kasus korupsi yang melibatkan pembelian tanah.
Kasus ini berhubungan dengan transaksi jual beli tanah yang melibatkan Thaksin dan istrinya, Potjaman, yang dilakukan saat Thaksin menjabat sebagai PM Thailand.
Pengadilan memutuskan bahwa transaksi tersebut ilegal dan melanggar hukum, sehingga menghukum Thaksin dengan hukuman penjara.
Thaksin sempat mengajukan banding, tetapi putusan pengadilan tetap dijalankan.
Kaburnya Thaksin ke luar negeri menambah kontroversi yang melingkupi kepemimpinannya, dengan banyak pihak yang merasa bahwa dia telah melarikan diri dari tanggung jawab hukum.
Meskipun Thaksin berusaha untuk kembali ke Thailand saat itu, dia tidak pernah berhasil karena masih menghadapi berbagai kasus hukum.
4. Skandal Pembelian Klub Sepak Bola Manchester City
Setelah melarikan diri ke luar negeri, Thaksin terlibat dalam skandal yang melibatkan pembelian klub sepak bola Manchester City pada tahun 2007.
Thaksin membeli klub tersebut dengan harga yang cukup besar, namun dia mendapat kritik karena dianggap lebih fokus pada kepentingan pribadi dan bisnis daripada memikirkan kondisi sosial-politik di Thailand.
Pembelian ini memicu kontroversi karena Thaksin, yang masih sangat berpengaruh di Thailand, dianggap lebih tertarik pada dunia bisnis internasional ketimbang menangani masalah dalam negeri.
Selain itu, pengelolaan Manchester City pada masa Thaksin juga tidak berjalan mulus. Meskipun beberapa prestasi tercapai, namun reputasi Thaksin semakin buruk akibat keterlibatannya dalam sejumlah skandal.
Pada tahun 2008, Thaksin menjual klub tersebut kepada investor asal Abu Dhabi, meskipun pengaruhnya dalam sepak bola Inggris tetap menjadi perdebatan.
5. Skandal Penuntutan Kasus Korupsi
Pada 2008, Thaksin dijatuhi hukuman penjara dua tahun setelah terbukti bersalah dalam kasus korupsi yang melibatkan pembelian tanah.
Kasus ini berhubungan dengan transaksi jual beli tanah yang melibatkan Thaksin dan istrinya, Potjaman, yang dilakukan saat Thaksin menjabat sebagai PM Thailand.
Pengadilan memutuskan bahwa transaksi tersebut ilegal dan melanggar hukum, sehingga menghukum Thaksin dengan hukuman penjara.
Thaksin sempat mengajukan banding, tetapi putusan pengadilan tetap dijalankan.
Lihat Juga :