Negara-negara NATO Berencana Mundur dari Perjanjian Ranjau Darat, Apa Dipicu Ketakutan Diinvasi Rusia?

Kamis, 20 Maret 2025 - 03:30 WIB
loading...
Negara-negara NATO Berencana...
Negara-negara NATO berencana mundur dari perjanjian ranjau darat. Foto/X/@NATO
A A A
LONDON - Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia sepakat untuk menarik diri dari Konvensi Ottawa, sebuah perjanjian internasional yang melarang ranjau antipersonel, sebagai tanggapan atas meningkatnya kekhawatiran atas meningkatnya ancaman militer Rusia terhadap negara-negara anggota NATO yang berbatasan dengannya.

Hal ini terjadi tak lama setelah menteri pertahanan negara-negara Baltik dan Polandia dengan suara bulat merekomendasikan penarikan diri dari Konvensi Ottawa.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada hari Selasa, para menteri pertahanan mengatakan mereka "percaya bahwa dalam lingkungan keamanan saat ini, sangat penting untuk memberikan fleksibilitas dan kebebasan memilih kepada pasukan pertahanan kita untuk berpotensi menggunakan sistem dan solusi persenjataan baru guna memperkuat pertahanan di sisi timur aliansi yang rentan."

Perdana Menteri Latvia Evika Silina mengatakan rancangan tersebut akan diserahkan ke parlemen, yang harus membuat keputusan akhir, minggu depan. "Keputusan ini akan memberi Angkatan Bersenjata Nasional kita kemampuan tambahan, kapan mereka dapat membeli dan apa," kata Silina, katanya dilansir Euro News.

Silina menambahkan bahwa "Latvia juga telah mempertimbangkan kemungkinan bahwa kita dapat memproduksi, karena ini juga berkorelasi dengan strategi industri militer kita yang diadopsi hari ini."

Baca Juga: Gencatan Senjata Versi Trump Jadi Pertaruhan Besar Putin

Kemudian, Menteri Pertahanan Latvia, Andris Spruds, mengatakan langkah tersebut akan menjadi langkah penting menuju pembangunan "garis pertahanan Baltik bersama." "Kita harus diberi kesempatan untuk memperkuat kemampuan pertahanan keamanan kita dengan menarik diri dari Konvensi ini," tambahnya.

Lithuania juga menekankan kesediaannya untuk meningkatkan produksi bahan peledak.

"Pembicaraan dan diskusi telah berlangsung sejak awal perang skala penuh di Ukraina—tentang memiliki sarana, terutama untuk produksi bahan peledak, di dalam negeri," kata Kepala Pertahanan Raimundas Vaiksnoras.

Menteri Pertahanan Lithuania Dovile Sakaliene mengatakan keputusan bersama itu mengirimkan sinyal kuat kepada negara lain yang menunjukkan bahwa negara-negara itu "serius tentang pencegahan dan pertahanan perbatasan."

Keputusan itu dapat mengakibatkan efek berantai, dengan lebih banyak negara mengikuti. "Kami tidak akan menjadi negara pertama atau terakhir yang meninggalkan Konvensi," kata Perdana Menteri Latvia.

Finlandia dapat menjadi negara berikutnya yang menarik diri dari perjanjian itu, setelah sebelumnya mengatakan mereka juga mempertimbangkan untuk meninggalkan perjanjian itu karena penggunaan ranjau antipersonel oleh Rusia di Ukraina.

Lebih dari 160 negara dan wilayah merupakan penanda tangan Konvensi Ottawa, termasuk Ukraina, tetapi tidak termasuk Rusia dan AS.

Perjanjian tahun 1997 melarang produksi, kepemilikan, dan transfer ranjau anti-personel, yang dirancang untuk disembunyikan di bawah tanah dan telah membunuh atau melukai ribuan warga sipil di seluruh dunia, sering kali lama setelah konflik berakhir.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
PM Negara NATO: Merampas...
PM Negara NATO: Merampas Aset Rusia yang Dibekukan Adalah Tindakan Perang
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata dengan Ukraina
Putin Surati Pemimpin...
Putin Surati Pemimpin Baru Suriah, Apa Isinya?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer China vs Rusia Tahun 2025, Siapa yang Lebih Unggul?
Mereka yang Menolak...
Mereka yang Menolak Lupa Jadi Korban Tes Bom Nuklir AS dan Inggris...
Negara NATO Ini Marah...
Negara NATO Ini Marah setelah 4 Warganya Dieksekusi Mati China
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 Sekutu dari Jarak Jauh dengan Tekan ‘Kill Switch’
Ukraina Serang Lapangan...
Ukraina Serang Lapangan Udara Pesawat Pengebom Nuklir Rusia, Ini Videonya
Ajudan Putin Ungkap...
Ajudan Putin Ungkap Tanggal Perundingan Rusia-AS Berikutnya di Riyadh
Rekomendasi
5 Kosakata Seputar Lebaran...
5 Kosakata Seputar Lebaran Lengkap dengan Maknanya
Hukum Bayar Zakat Fitrah...
Hukum Bayar Zakat Fitrah untuk Ibu Hamil, Haruskah dengan Janin yang Dikandungnya?
Lomba Lari Malam saat...
Lomba Lari Malam saat Ramadan di Solo Akhirnya Dibubarkan Polisi
Berita Terkini
Hizbullah Hujani Israel...
Hizbullah Hujani Israel Roket, Zionis Meradang dan Siap Perang
7 menit yang lalu
Siapa Frank Tavares?...
Siapa Frank Tavares? Pria yang Pernah Jadi Biarawati selama 22 Tahun demi Cinta Sejatinya
1 jam yang lalu
Jet Tempur Nirawak Turki...
Jet Tempur Nirawak Turki KIZILELMA Sukses Bermanuver
2 jam yang lalu
Kisah Bayi Rachel Rollinson...
Kisah Bayi Rachel Rollinson Dibuang karena Dianggap Bawa Sial, 60 Tahun Kemudian Bertemu Ibu Kandungnya
2 jam yang lalu
ISGS Bantai 44 Orang...
ISGS Bantai 44 Orang di Dalam Masjid Niger, 13 Kritis
3 jam yang lalu
Jurnalis Gugat Pemerintahan...
Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya
3 jam yang lalu
Infografis
4 Fakta AS Melemahkan...
4 Fakta AS Melemahkan NATO, Salah Satunya Mesra dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved