Trump Tegaskan Zelensky Tidak Penting untuk Pertemuan

Sabtu, 22 Februari 2025 - 06:27 WIB
loading...
Trump Tegaskan Zelensky...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto/tasnim
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Presiden menegaskan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebenarnya “tidak terlalu penting” untuk diundang dalam pertemuan.

Trump menambahkan Zelensky hanya mempersulit negosiasi. Trump meningkatkan kritiknya yang berkelanjutan terhadap pemimpin Ukraina tersebut dalam wawancara dengan Brian Kilmeadeon dari Fox News pada hari Jumat (21/2/2025).

Dia menyatakan Zelensky merupakan hambatan untuk membuat kesepakatan apa pun guna mengakhiri konflik dengan Rusia.

Trump menjelaskan, “tidak terlalu penting” untuk mengundangnya dalam pertemuan sama sekali.

“Dia telah menghadiri pertemuan selama tiga tahun dengan seorang presiden yang tidak tahu apa yang sedang dilakukannya,” ujar Trump, merujuk pada pendahulunya Joe Biden dan menepis keluhan Zelensky tentang Ukraina yang tidak diwakili selama pembicaraan baru-baru ini antara Moskow dan Washington di Arab Saudi.

“Dia telah menghadiri rapat selama tiga tahun dan tidak ada yang berhasil. Jadi, sejujurnya, saya rasa tidak terlalu penting baginya untuk menghadiri rapat… Dia - dia membuat sangat sulit untuk membuat kesepakatan. Namun lihatlah apa yang terjadi pada negaranya, negaranya telah hancur,” imbuh Trump.

Awal pekan ini, presiden AS mencap Zelensky sebagai “diktator” karena menolak menyelenggarakan pemilu presiden.

Trump mengklaim pemimpin Ukraina tersebut memiliki tingkat penerimaan yang sangat rendah di negaranya.

Ketika berulang kali didesak oleh pembawa acara tentang apakah Rusia bertanggung jawab atas konflik yang sedang berlangsung, Trump mengelak pertanyaan tersebut, dengan menyatakan pihak lain yang bersalah.

Presiden AS juga menegaskan kembali klaimnya bahwa perang tidak akan pernah terjadi jika dia menjabat saat itu.

“Setiap kali saya berkata, oh, itu bukan salah Rusia, saya selalu dikecam oleh berita palsu. Namun, saya katakan kepada Anda, Biden mengatakan hal yang salah. Zelensky mengatakan hal yang salah. Mereka diserang oleh seseorang yang jauh lebih besar dan lebih kuat, yang merupakan hal yang buruk untuk dilakukan, dan Anda tidak melakukan itu. Namun, Rusia dapat dibujuk untuk tidak melakukannya dengan mudah,” tegas Trump.

Hubungan antara Kiev dan Washington tampaknya memburuk dengan cepat dalam hitungan pekan, dengan Trump dan Zelensky, serta pejabat senior lainnya dari kedua negara, saling tuduh.

Di antaranya, Zelensky mengklaim pemimpin AS itu "hidup dalam gelembung disinformasi" yang diduga diciptakan Rusia dan juga menolak kesepakatan yang diusulkan yang akan memberi AS akses ke mineral tanah jarang Ukraina sebagai kompensasi atas bantuan militer.

Dia juga membantah perkiraan Trump tentang jumlah bantuan yang diterima Kiev, dengan mengklaim Kiev bahkan belum menerima setengah dari jumlah tersebut.

Pada hari Rabu, Trump mencap Zelensky sebagai "diktator tanpa pemilihan umum," mengklaim pemimpin Ukraina itu memiliki peringkat persetujuan yang sangat rendah dan memperingatkan pemimpin Ukraina itu tidak akan "memiliki negara yang tersisa" jika dia melanjutkan kebijakannya.

Pejabat tinggi AS, termasuk Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, mengatakan Trump semakin frustrasi dengan retorika Kiev, mencapnya "tidak menguntungkan" dan "tidak dapat diterima."

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Ngeri! China Ledakkan...
Ngeri! China Ledakkan Bom Hidrogen Non Nuklir Pertama di Dunia
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
2 Kali Mandatory WBA...
2 Kali Mandatory WBA Membunuh Harapan Jaron Ennis Unifikasi Gelar Kelas Welter
Tiru Prabowo, Wali Kota...
Tiru Prabowo, Wali Kota Jambi Akan Gelar Retreat Ketua RT Hasil Pilkate Serentak
Mana Penulisan yang...
Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI, Kasatmata atau Kasat Mata?
Berita Terkini
Bos Intel Israel: Netanyahu...
Bos Intel Israel: Netanyahu Perintahkan Dinas Keamanan Memata-matai Demonstran
13 menit yang lalu
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
57 menit yang lalu
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
1 jam yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
2 jam yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
3 jam yang lalu
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
12 jam yang lalu
Infografis
Melawan Donald Trump,...
Melawan Donald Trump, 7 Kampus Elite AS Kehilangan Dana Miliaran Dolar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved